Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Es Krim Mixue Jadi Senjata ‘Soft Power’ Tiongkok di Asia Tenggara

Foto : The Conversation/Shutterstock/AsepSur

Papan sebuah gerai Mixue di Tasikmalaya, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai peneliti yang berfokus pada hubungan Cina-Indonesia, kami berpendapat bahwa Mixue - bersama dengan operasi ritel internasional berbasis Cina lainnya seperti Miniso - tak hanya sekedar kisah bisnis sukses. Merek-merek tersebut berpotensi membantu Cina mempromosikan citra nasional yang positif di mata masyarakat Indonesia.

Lebih dari sekadar bisnis

Dalam konteks hubungan internasional, makanan termasuk dalam sebaran budaya dan dapat bertindak sebagai duta nasional yang memengaruhi diplomasi. Sebuah negara dapat menggunakan makanan sebagai soft power untuk menampilkan karakteristik dan simbol budaya yang positif.

Sementara itu, terkait merek, sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa pengetahuan publik tentang negara asal sebuah brand dapat meningkatkan citra negara tersebut. Lewat survei terhadap 500 responden di Amerika Serikat (AS), penelitian ini mengamini klaim yang dibuat oleh Olle Wästberg, mantan direktur Swedish Institute, bahwa merek furnitur IKEA justru berkontribusi lebih banyak pada citra positif Swedia dibandingkan pemerintah. Studi tersebut juga menemukan bahwa pandangan responden terhadap Austria meningkat ketika mengetahui bahwa minuman energi populer Red Bull berasal dari negara tersebut.

Seperti halnya kedua brand di atas, Mixue bisa saja memiliki potensi serupa bagi citra Cina di mata populasi Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top