Emdeki Utama Incar Dana IPO Rp400 Miliar
Dirut PT Emdeki Utama Tbk, Hiskak Secakusuma (kedua dari kanan), Komisaris Independen Sjaiful Arifin, Direktur Vincent Secapramana, dan Direktur Independen Chakravarthi Kilambi usai paparan publik tentang rencana penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Jakarta, Senin (21/8).
Foto: Koran Jakarta/M FachriJAKARTA - PT Emdeki Utama Tbk berencana melepas saham ke publik melalui mekanisme penawaran saham perdana (Initial Public Offering/ IPO). Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 500 juta lembar saham baru atau 25 persen dari total modal disetor dan ditempatkan setelah IPO.
Harga saham IPO ditawarkan dengan rentang 590-800 rupiah per saham sehingga diperoleh dana segar sekitar 295-400 miliar rupiah. Chief Executive Officer PT Yuanta Sekuritas Indonesia, Francis S Widjaja mengatakan dari penempatan saham Perseroan secara sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa masuk ke sektor manufaktur atau kimia.
Apalagi kalau dilihat dari net return on investment (RoI) Perseroan cukup bagus berkisar 21-22 persen. "Secara per sektoral BEI yang menentukan tapi menurut kami yang paling pas ke sektor chemical," ungkap Francis di Jakarta, Senin (21/8). Mengacu pada persaingan pasar sambungnya, pasar luar negeri dari produsen karbida kebanyakan berasal dari Tiongkok.
Perusahaan di sektor tersebut yang sudah tercatat di Tiongkok rata-rata price earning ratio (PER) sebanyak 20 kali dan net profit yang lebih rendah dari Perseroan. "Makanya Emdeki kita buat supaya menarik pricing-nya, kami memberikan diskon kepada comparable, jadi diskonnya antara 20-30 persen. Kalau PER 20 kali dan didiskon 30 persen maka sekitar 14 kali. Untuk itu PER Perseroan 11-14 kali," jelas dia.
Mengacu pada PER sebanyak 11-14 kali maka Perseroan menggunakan target pendapatan pada 2018, setelah Perseroan mendapatkan uang dari IPO. Dana IPO akan digunakan sekitar 73,91 persen untuk belanja modal dengan komposisi 48,96 persen untuk membangun pabrik high grade silica alloy, dan 24,95 persen untuk membangun pabrik carbride desulphuriser.
Kemudian, 13,41 persen akan digunakan untuk modal kerja kedua pabrik tersebut. Sisanya, sekitar 12,68 persen akan digunakan untuk modal kerja produksi kalsium.
Bangun Pabrik
Direktur Independen Emdeki, Kilambi Chakravarthi menuturkan Perseroan berencana membangun satu pabrik ferrosilicon di Gresik, berkapasitas produksi 6.500 ton per tahun hingga 7.500 ton per tahun.
Produk ini digunakan sebagai bahan aditif dalam produksi baja dan aluminium untuk keperluan industri konstruksi, otomotif, serta kemasan makanan dan minuman. Dalam membangun pabrik ini, Perseroan membutuhkan dana sebesar 180 miliar rupiah untuk membangun pabrik ferrosilica.
yni/AR-2
Redaktur:
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia