Eks Penasihat Zelensky: Rencana Merebut Krimea akan Mengorbankan 200 Ribu Prajurit Ukraina
Pernyataannya datang di tengah serangan musim panas Ukraina yang banyak dipuji, tapi gagal membawa perubahan signifikan di medan perang hampir satu setengah bulan setelah diluncurkan.
"Hentikan perang dan bergabung dengan NATO? Banyak orang akan mengatakan itu adalah kesempatan sejarah," kata Arestovich.
Dia juga menggambarkan jaminan NATO sebagai imbalan untuk menyetujui perdamaian dengan Rusia di sepanjang jalur kontak saat ini sebagai "kesepakatan yang cukup bagus". Menurutnya, perjanjian itu juga kemungkinan akan meminta Barat untuk mencabut beberapa sanksi terhadap Rusia untuk meyakinkan Moskow agar menyetujui persyaratan tersebut.
Pernyataannya datang di tengah serangan musim panas Ukraina yang banyak dipuji, tapi gagal membawa perubahan signifikan di medan perang hampir satu setengah bulan setelah diluncurkan.
Pasukan Ukraina tyrut menderita kerugian selama serangan mereka terhadap pertahanan Rusia, termasuk kendaraan lapis baja berat yang dipasok Barat, Menurut media Barat, para pendukung Kyiv juga dibuat frustrasi oleh lambatnya operasi tersebut.
Moskow telah berulang kali mengisyaratkan siap untuk pembicaraan damai dengan Ukraina. Arestovich juga menyalahkan Kyiv atas kurangnya kemajuan dalam diplomasi, mengutip sebuah dekrit yang ditandatangani tahun lalu oleh Zelensky yang melarang pembicaraan selama Presiden Rusia, Vladimir Putin tetap berkuasa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya