
Ekonomi Kelautan Tiongkok Cetak Rekor 10,5 Triliun Yuan pada 2024
Produk laut bruto Tiongkok telah mencapai 10,54 triliun yuan pada 2024, menandai peningkatan 5,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sekaligus menunjukkan pertumbuhan yang kuat di beberapa sektor.
Foto: istimewaBEIJING - Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok, pada Senin (24/2) mengumumkan bahwa ekonomi kelautan negara itu pada 2024 lalu untuk pertama kalinya mencapai tonggak penting dengan mencatatkan produk laut bruto melampaui 10 triliun yuan.
Seperti dikutip dari Antara, sebuah laporan tahunan dari kementerian tersebut menunjukkan produk laut bruto Tiongkok telah mencapai 10,54 triliun yuan pada 2024, menandai peningkatan 5,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sekaligus menunjukkan pertumbuhan yang kuat di beberapa sektor.
“Manufaktur kelautan muncul sebagai pendorong utama, menyumbang 30 persen lebih dari total produk laut bruto. Secara khusus, sektor jasa merupakan kontributor terbesar bagi ekonomi kelautan pada 2024, menyumbang 59,6 persen dari total produk laut bruto,” sebut laporn tersebut.
- Baca Juga: Konservatif Menang, Merz Jadi Kanselir Berikutnya
- Baca Juga: Uni Eropa Gelar KTT Khusus pada Maret
“Pariwisata menunjukkan sinyal pemulihan yang kuat, dengan wisata kapal pesiar mengalami peningkatan popularitas yang signifikan,” bunyi laporan itu.
Sementara itu, tenaga angin lepas pantai memasuki tahap baru dalam pengembangan skala besar, seiring dengan pertumbuhan pembangkit listrik tahunan yang mencapai hampir 30 persen secara tahunan atau year on year/yoy.
Laporan tersebut juga menyoroti pertumbuhan yang signifikan dalam proyek-proyek pengembangan kelautan pada tahun lalu. Otoritas Tiongkok pada 2024 menyetujui 4.123 proyek baru pemanfaatan laut dan pulau seluas 263.000 hektare, dengan total investasi sebesar 1,07 triliun yuan.
Angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 70 persen, 6,9 persen, dan 12,3 persen (yoy), yang mendukung proyek-proyek minyak, gas, dan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.
Tingkatkan Subsidi
Sementara itu, Kementerian Pertanian dan Urusan Perdesaan Tiongkok pada Selasa mengatakan akan memperluas cakupan subsidi untuk menggantikan mesin-mesin pertanian yang sudah tua dan usang serta menaikkan tingkat subsidi pada 2025.
Sembilan jenis mesin pertanian yang ada akan digabungkan dengan enam kategori baru dalam program subsidi tersebut, yaitu mesin penabur bibit padi, terminal pemantauan lahan pertanian, drone perlindungan tanaman, pengering bijian-bijian (mesin pengering), mesin penyortir warna, dan mesin penggiling tepung.
Menurut pernyataan yang dirilis bersama oleh kementerian dan tiga otoritas pemerintah pusat lainnya, Tiongkok akan terus meningkatkan standar subsidi untuk mesin-mesin pertanian tertentu pada tahun ini.
Misalnya, subsidi maksimum untuk menggantikan mesin pemetik kapas akan dinaikkan dari 60.000 yuan atau sekitar 8.365 dollar AS menjadi 80.000 yuan per unit.
Berita Trending
- 1 Harga BBM di SPBU Vivo Turun, Pertamina, BP dan Shell Stabil
- 2 RI Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Kolaborasi AZEC
- 3 Terkenal Kritis, Band Sukatani Malah Diajak Kapolri Jadi Duta Polri
- 4 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 5 Pangkas Anggaran Jangan Rampas Hak Aktor Pendidikan