Dollar Menguat Setelah Powell Tolak Taruhan Pelonggaran Agresif
Ilustrasi - Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS.
Para pedagang tetap yakin bahwa Fed akan memangkas lagi pada pertemuan penetapan kebijakan berikutnya di bulan November, tetapi memangkas ekspektasi pengurangan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 35,4 persen dari 53,3 persen sehari sebelumnya, menurut FedWatch Tool milik CME Group.
"Pintu belum ditutup untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps, karena jika data ekonomi memburuk maka pemangkasan tersebut diperlukan. Namun Powell jelas berpikir pasar terlalu bersemangat" tentang pemangkasan yang akan datang, kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index.
The Fed memulai siklus pelonggarannya dengan pengurangan setengah poin yang lebih besar dari perkiraan bulan lalu.
Pidato Powell disampaikan menjelang serangkaian data AS yang padat minggu ini, termasuk indeks manufaktur dari Institute for Supply Management yang akan dirilis Selasa malam dan laporan non-manufaktur pada Kamis, diikuti oleh angka pekerjaan bulanan yang berpotensi krusial pada Jumat.
Jika data non-manufaktur ISM dan laporan pekerjaan kembali berada di atas ekspektasi bulan ini, dollar bisa mengalami "peningkatan yang lumayan" sebelum akhirnya melanjutkan penurunannya, kata Simpson.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya