Distribusi Elpiji 3 Kg Belum Optimal, Warga Kesulitan Mendapatkan Gas
Warga membeli gas di pangkalan elpiji 3 kg.
Foto: Koran Jakarta/Paundra ZakirullohJAKARTA - Pemerintah melalui PT Pertamina Patra Niaga telah menetapkan kebijakan pembelian elpiji 3 kg hanya di pangkalan resmi untuk memastikan subsidi tepat sasaran.
Namun di sejumlah wilayah DKI Jakarta, kebijakan ini belum berjalan optimal. Seperti di Palmerah Barat, Jakarta Barat, warga masih kesulitan mendapatkan gas melon meskipun sudah mengantre berjam-jam.
Tingginya permintaan dan terbatasnya jumlah agen resmi membuat sejumlah warga tidak kebagian gas elpiji 3 kg, meskipun pangkalan telah menerapkan aturan "satu orang, satu gas."
- Baca Juga: Depok Perkuat Ideologi Pancasila dan Kebangsaan
- Baca Juga: Pramono Janji Dirikan SLB di Jakarta Utara
Salah seorang warga, Marianti (44), mengaku sudah beberapa hari kesulitan mendapatkan gas subsidi karena tempat biasa ia membeli kini tidak lagi menjualnya.
"Saya biasa beli di warung eceran dekat rumah karena lebih mudah, meskipun harganya sedikit lebih mahal. Sekarang harus antre lama di pangkalan, tapi tetap tidak kebagian," ujarnya.
Marianti juga terpaksa menghemat penggunaan gas di rumahnya. Jika biasanya ia membeli dua kali dalam seminggu, kini harus cukup satu kali. Hal ini berpengaruh pada kebutuhannya untuk memasak sehari-hari. Ia berharap pemerintah bisa meningkatkan pasokan elpiji subsidi agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Sementara itu, Yatmoko (39), seorang mantan pengecer gas elpiji 3 kg, mengaku keberatan dengan kebijakan ini. Warungnya selama ini menjadi tempat andalan warga untuk mendapatkan gas dengan mudah.
"Saya paling ambil untung cuma Rp4.000 per tabung, dan biasanya hanya stok 15 tabung gas. Sekarang keuntungan menurun karena tidak bisa jual lagi," ungkapnya.
Namun, ia berencana untuk mendaftarkan warungnya sebagai subpenyalur resmi agar tetap bisa menjual elpiji 3 kg sesuai aturan yang berlaku.
- Baca Juga: KLH Segera Revitalisasi Danau Lido
- Baca Juga: Gereja Zebaoth Bagian Sejarah Kota Bogor
Kebijakan ini bertujuan baik, tetapi implementasinya masih menghadapi kendala di lapangan. Warga berharap stok elpiji subsidi bisa ditambah agar benar-benar tepat sasaran. Sementara mantan pengecer berharap ada solusi agar mereka tetap bisa berjualan tanpa melanggar aturan.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 2 Kejati Selidiki Korupsi Operasional Gubernur
- 3 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 4 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 5 Pertamina Siapkan Akses Titik Pangkalan Resmi Pembelian LPG 3 Kg Terdekat
Berita Terkini
- Buka Posko Pengadukan, Kajati Ponco Ajak Masyarakat Awasi Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
- Tarif Air Perpipaan Kota Bandung Naik 20 Persen Berdampak bagi Inflasi
- Dukung Asta Cita, Kajati Ponco Awasi Program Makan Bergizi Gratis di Jawa Tengah
- Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- Simak! Ini 7 Strategi Trading Selama Periode Konsolidasi Pasar yang Harus Diketahui