Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Disfungsi Peringatan Dini Tsunami

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Berdasarkan katalog gempa di Indonesia penyebab tsunami antara lain akibat longsoran ( landslide ), akibat gunung berapi dan akibat gempa bumi tektonik.

Peringatan Dini

Salah satu cara untuk meminimalkan korban tsunami adalah dengan membangun sistem peringatan dini. Selama ini Tsunami Risk Evaluation Trough Seismic Moment a Real Time System (Tremors) yang dimiliki Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sejak tahun 2012 banyak yang tidak berfungsi secara optimal bahkan tidak dapat berfungsi.

Menurut pakar Geofisika dan Meteorologi dari ITB, Nanang T Puspito idealnya untuk tiap jarak 100 km di sepanjang pantai yang ada di kepulauan Indonesia sebaiknya diletakkan satu alat pemantau gempa dan gelombang. Namun ironisnya yang ada selama ini tidak lebih dari 50-an alat pemantau gempa dan 20-an alat pemantau utama gelombang. Kondisi alat itupun banyak yang rusak dan tidak terkalibrasi dengan baik. Hambatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah masih kurangnya koordinasi dan komunikasi di antara pusat-pusat kegiatan riset tsunami.

Secara teoritis tsunami lebih mudah diprediksi dibandingkan dengan gempa. Adanya tenggang waktu antara terjadinya gempa dan tibanya tsunami di pantai memungkinkan untuk dapat menganalisis karakteristik gempa. Dalam waktu sekitar 20 sampai 30 menit dapat ditentukan apakah suatu gempa dapat menyebabkan tsunami atau tidak. Informasi tersebut kemudian dapat segera disampaikan ke masyarakat sebelum gelombang tsunami menerjang pantai.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top