Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Diserbu Leachate Hitam, Masa Depan Kali Asem Suram

Foto : Koran Jakarta/KPNas

Air lindi dan sampah dari TPST Bantargebang, TPA Sumurbatu, ditambah tinja dari IPLT Sumurbatu memperparah pencemaran kali.

A   A   A   Pengaturan Font

Bandingkan dengan pengelolaan sampah dan air lindi TPA Sumurbatu. Masih memakai pendekatan lama: Kumpul-Angkut-Buang. Sampah belum terpilah dibuang ke TPA. Kota Bekasi mengandalkan TPA Sumrubatu, luas 21 hektar. Produksi sampah warga Kota Bekasi sekitar 1.500 ton/hari. Sampah di TPA hanya ditumpuk dan ditumpuk (pengolahan relatif tidak ada). Sampah sering longsor ketika musim hujan. Tumpukan sampah longsor menimbun ratusan makam warga. Air lindi tidak dikelola. Dampak pencemaran lingkungan dan acaman kesehatan semakin besar.

Paradigma lama (end of pipe solution) harus ditinggalkan, sebab menimbulkan berbagai masalah, yaitu: 1) Beban TPA sangat tinggi; 2) Luas lahan terbatas; 3) Operational cost tinggi; 4) Menimbulkan dampak lingkungan yang semakin berat (bau, air tanah); 5) Boros sumberdaya; 6) Kurang memberi ruang bagi peran masyarakat dan pelaku usaha; dan 7) Menciptakan stigma buruk, resistensi dan gerakan anti-TPA.

Saya minta pada Tim Monev untuk melakukan survey dan mapping, melakukan uji laboratorium air Kali Asem, penertiban pabrik, konservasi kali. Beberapa pekerjaan ke depan demi kelestarian kali,yaitu: (1) Mulai Kali Ciketing, Kali Asem sampai Jatimulya perlu Conservation of Lake Water Quality. (2) Protection of Drinking Water Resources. (3) Conservation of Soil Environment. (4) Pollution Control, dan (5) Education and Awareness Raising.

Menurut Djoko Heru Martono (2004) dalam perencanaan dan implementasi pembangunan TPA/TPST sebaiknya dapat melindungi tanah dan air dari pencemaran lindi. Pertama, hindari sumber air tanah; jika terpaksa, lengkapi TPA/TPST dengan drainase melingkar, sistem sumur pemeriksaan, atau alat kontrol lainnya. Kedua, manajemen gas TPA/TPST. Harus membuat rencana pengelolaan gas yang meliputi sumuran ekstraksi, sistem pengumpulan gas, fasilitas pengumpulan kondensat, fasilitas blower vacuum, dan fasilitas flare (pembakaran gas) dan atau sistem pemanfaatan gas.

Ketiga, pengumpulan leachate. Perkirakan aliran leachate maksimum dari tumpukan sampah dan ukuran pipa atau parit yang digunakan untuk pengumpulan cairan; ukuran pompa dan bahan pipa sesuai dengan tekanan statik sesuai dengan tinggi TPA/TPST. Keempat, pengolahan leachate disesuaikan dengan kondisi wilayah. Pengolahan leachate dapat dilakukan secara biologi, kimia maupun fisik. Pengolahan leachate paling murah dengan kolam pengendapan anaerobic.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top