Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Diserbu Leachate Hitam, Masa Depan Kali Asem Suram

Foto : Koran Jakarta/KPNas

Air lindi dan sampah dari TPST Bantargebang, TPA Sumurbatu, ditambah tinja dari IPLT Sumurbatu memperparah pencemaran kali.

A   A   A   Pengaturan Font

Pada 26 Agustus 2024, saya kedatangan 6 orang, dipimpin Benny Tunggul dan Ibu Sribebassari, ratu sampah Indonesia, mereka bilang dari Pokja VI Tim Monitoring TPST Bantargebang. Meminta saya menjadi nara sumber seputar permasalahan TPST Bantargebang, terutama kondisi Kali Asem.

Saya sampaikan pada Tim Monev, bahwa pencemaran Kali Ciketing dan Kali Asem sudah sangat parah. Sumber pencemar berasal dari TPST Bantargebang, TPA Sumurbatu, IPLT Sumurbatu, pabrik daur ulang dan pabrik umum, pencacahan plastik, dll. Namun, kita melihatnya sumber pencemaran utama itu dari TPST Bantargebang, sekarang kondisinya makin kritis, semua zona sudah penuh.

Sementara itu, IPAL Induk yang dibangung di sisi Kali Asem tidak dioperasikan sesuai standar baku. Limbah cair dari sumber-sumber tersebut sama sekali tidak di-treathment di IPAL bersama. Pembangunan IPAL bersama bertujuan untuk mengolah limbah dari sumber-sumber tadi dan untuk mengurangi pencemaran air. Anggarannya DKI Jakarta, bagian dari dana kompensasi sampah.

Luas TPST Bantargebang 108 menjadi 132,5 hektar (meliputi wilayah Kelurahan Cikiwul, Ciketingudik dan Sumurbatu). TPST dioperasikan 1989, milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sampah dikirim ke TPST sebanyak 7.500-7.800 ton/hari, ketika banjir mencapai 12.000 ton/hari. Punya berbagai teknologi pengolahan sampah, tingkat reduksi 15-20%. Jumlah pemulung sekitar 6.000 - 7.000 orang dari berbagai daerah di Indonesia (muncul gubuk-gubuk kumuh dengan sanitasi sangat buruk).

Leachate TPST Bantargebang belum terkelola dengan baik, sebagian masuk kali Ciketing, Kali Asem, Kali Peduren, dan seterusnya). Ketika musim hujan volume lindi semakin banyak. Sementara sistem manajemen air lindi tidak memadai. Dari dua IPAS yang ada, yang berfungsi secara normal hanya 1 IPAS, yakni IPAS 3.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top