Dipuji Dunia, Fans dan Pemain Jepang Bersih-bersih Usai Pertandingan
Pendukung tim sepak bola Jepang membersihkan stadion usah laga antara Jepang dan Jerman di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar.
Foto: VOA/AP/Eugene HoshikoJAKARTA - Fans dan pemain Jepang mendapat perhatian pada gelaran Piala Dunia karena selalu bersih-bersih setelah pertandingan, apakah mereka menang atau kalah. Pesepak bola Jepang juga melakukan hal yang sama di ruang ganti: menggantung handuk, membersihkan lantai, dan bahkan meninggalkan pesan terima kasih.
Perilaku mereka dalam Piala Dunia di Qatar menjadi viral di media sosial. Namun, kegiatan bersih-bersih itu adalah hal yang lumrah bagi para fans dan pemain Jepang. Mereka melakukan aktivitas yang dilakukan sebagian besar orang Jepang - di rumah, di sekolah, di kantor, atau di jalan-jalan dari Tokyo sampai Osaka, Shizuoka sampai Sapporo.
"Bagi rakyat Jepang, ini adalah sesuatu yang normal," kata pelatih Jepang Hajime Moriyasu, seperti dikutip VOA, Minggu (27/11).
"Ketika meninggalkan suatu tempat, kita harus meninggalkannya dalam keadaan yang lebih bersih dari sebelumnya. Itu adalah didikan yang kami terima. Itu budaya dasar kami. Bagi kami, tidak ada yang spesial."
Juru bicara Asosiasi Sepak Bola Jepang mengatakan pihaknya memasok 8.000 kantong sampah untuk membantu para fans bersih-bersih setelah pertandingan dengan pesan "terima kasih" tertulis dalam bahasa Arab, Jepang dan Inggris.
Ini adalah ketujuh kalinya Jepang ikut dalam Piala Dunia, dan kebersihan mereka mulai jadi berita dalam Piala Dunia pertama pada 1998 di Prancis.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 5 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
Berita Terkini
- Kumbh Mela: Festival Keagamaan Terbesar di Dunia
- Di Batam, Kebijakan PPN 12 Persen Tidak Berlaku, Ini Alasannya
- Abu Mendiang Barbie Hsu telah Kembali ke Taiwan
- Tak Hanya Tempat Ibadah dan Wisata, Wamenekraf Gali Potensi Ekonomi Kreatif Masjid Istiqlal
- Alokasikan APBN untuk Sektor Produktif, Jangan ke Belanja Rutin yang Daya Ungkit Rendah