Diperlukan Suku Bunga Tinggi dalam Jangka Panjang
Pelaku pasar juga mengantisipasi kebijakan suku bunga tinggi AS akan bertahan lebih lama karena inflasi AS belum turun ke target 2 persen, sehingga segala upaya bakal diusahakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ekspektasi tersebut selaras dengan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, pada pekan lalu, yang tecermin dari tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang masih tinggi.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masih bergerak di atas 4,9 persen, bahkan sempat menyentuh angka 5,0 persen.
Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, Virtuous Setyaka, sebelumnya mengatakan perang Hamas melawan Israel berpotensi mengganggu ekonomi global sehingga berdampak terhadap Indonesia.
Dampak itu bisa berimbas terhadap stabilitas pasar dan komoditas, distribusi kebutuhan pangan dan nonpangan, hingga perdagangan secara umum. "Bagi Indonesia yang beberapa kebutuhan harian masih bergantung pada impor atau melalui pasar internasional maka konflik akan berdampak langsung," pungkas Virtuous.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya