Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Moneter I AS Perlu Banyak Pendanaan untuk "Back up" Perang

Diperlukan Suku Bunga Tinggi dalam Jangka Panjang

Foto : Sumber: BPS - kj/ones
A   A   A   Pengaturan Font

» Dalam satu dua bulan terakhir, volatilitas arus modal sangat tinggi dan dampaknya kepada pelemahan kurs secara global.

JAKARTA - Setelah sekian lama bersikukuh mempertahankan suku bunga rendah, Bank Indonesia (BI) akhirnya mengakui perlunya menaikkan suku bunga hingga ke level yang cukup tinggi guna menjaga stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan di tengah gejolak ekonomi global.

Deputi Gubernur BI, Juda Agung, dalam peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) di Jakarta, Senin (23/10), mengatakan kebijakan suku bunga tinggi dalam jangka waktu panjang atau higher for longer diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan.

Di tengah belum berakhirnya krisis akibat perang Ukraina dan Russia, dunia kembali dihadapkan pada konflik di Timur Tengah antara Hamas dan Israel, yang memberikan ancaman kenaikan harga pangan dan energi, dan akan menyebabkan kenaikan inflasi di tingkat global.

"Ini harus direspons dengan kebijakan moneter yang mendorong tetap tingginya suku bunga di global higher for longer," kata Juda seperti dikutip dari Antara.

Tidak hanya itu, lanjutnya, Amerika Serikat (AS) saat ini memerlukan berbagai macam pendanaan untuk back up perang yang terjadi di Russia maupun Timur Tengah, sehingga mendorong pembiayaan politik dan keamanan negara tersebut, yang akan mendorong kenaikan yield suku bunga mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top