Jumat, 14 Feb 2025, 11:45 WIB

Dipengaruhi Data Ekonomi AS (14/2)

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpo­tensi melemah, jelang akhir pekan ini. Sentimen utamanya adalah investor fokus terhadap sejumlah data ekonomi di Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memper­kirakan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (14/2), bergerak melemah di kisaran 16.325 - 16.425 rupiah per dollar AS. Menurutnya, hal itu dipengaruhi data Jobless Claims di AS yang diper­kirakan turun, serta data Indeks Harga Produsen (IHP) di AS yang diprediksi meningkat.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Kamis (13/2), di Jakarta, menguat 15 poin atau 0,09 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.361 ru­piah per dollar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong me­nyatakan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di­pengaruhi harapan pembicaraan untuk kesepakatan Ukraina.

“Rupiah dan mata uang regional maupun dunia pada umumnya menguat terhadap dollar AS yang melemah oleh harapan pembicaraan untuk kesepakatan Ukraina,” ujarnya di Jakarta.

Pada Rabu (12/2), Presiden AS Donald Trump menga­takan dirinya dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk menghentikan perang di Ukraina. Mereka berbicara tentang kekuatan negara masing-masing dan “manfaat be­sar” yang akan mereka dapatkan suatu hari nanti jika be­kerja sama.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan: