
Dicky Chandra Harap Bahan Baku MBG Manfaatkan Produk Lokal Tasikmalaya
Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dicky Chandra meninjau pembagian program Makan Bergizi Gratis di SMP Negeri 12 Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (18/3).
Foto: (ANTARA/HO-Pokja Pemkot Tasikmalaya)TASIKMALAYA - Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dicky Chandra menyatakan bahan baku untuk kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) anak sekolah dapat memanfaatkan produk lokal sebagai upaya mengembangkan perekonomian di daerah itu.
"Diharapkan sebisa mungkin makanan bergizinya itu didapatkan asli dari Kota Tasikmalaya supaya ada perputaran ekonomi di Kota Tasikmalaya," katanya saat meninjau pembagian program MBG di SMP Negeri 12 Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (18/3).
Ia menuturkan program MBG sudah berjalan di Kota Tasikmalaya, salah satunya sudah dilaksanakan pembagian produk makanan kemasan atau bahan kering yang dapat dikonsumsi saat buka puasa di SMP Negeri 12 Kawalu.
Saat ini, kata dia, program MBG yang dibagikan bukan produk makanan basah yang siap disantap oleh anak-anak pelajar, melainkan berupa produk makanan kering agar bisa dimakan pada waktu buka puasa.
Terkait dengan sajian makanan basah, kata dia, dapat memanfaatkan bahan baku, seperti telur, sayuran, maupun daging yang bisa dibeli dari peternak maupun petani setempat.
"Pascapuasa makannya makanan basah, otomatis ada telur segala macam yang bisa membantu para petani atau para peternak yang ada di Kota Tasikmalaya, kalau sekarang ini kan masih menggunakan makanan kering," katanya.
Ia menyampaikan program pemerintah pusat itu langkah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang harus dijalankan di setiap daerah, termasuk Kota Tasikmalaya, untuk menjadikan generasi bangsa yang pintar dan kuat.
Meski anak-anak sudah mendapatkan makanan bergizi di sekolah, kata dia, untuk sehari-harinya anak-anak tetap harus mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
"Saya sampaikan kepada anak-anak senantiasa memakan makanan yang bergizi terlepas dari yang sudah disediakan pemerintah," katanya.
Ia menyampaikan terkait dengan kelebihan dan kekurangan dalam program itu, akan ada evaluasi agar program tersebut berjalan sesuai harapan bersama dalam memenuhi kebutuhan gizi generasi bangsa.
Menurut dia, pemenuhan gizi bagi anak-anak dengan kondisi ekonomi yang mampu tentu sudah memperhatikan kebutuhan gizi, sedangkan kalangan ekonomi menengah ke bawah masih kurang, sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah.
"Ini mungkin saya melihat pemerintah ingin memperbaiki sisi itu (yang kekurangan makanan)," katanya.
Kepala SMP Negeri 12 Kawalu Kota Tasikmalaya Ade Nuriadin mengatakan pembagian program MBG baru dilaksanakan dua hari yang berjalan lancar sesuai kebutuhan siswa.
Ia menyebutkan SMP Negeri 12 Kawalu memiliki 1.105 siswa yang semuanya mendapatkan program MBG dengan produk yang disajikan disesuaikan dengan kebutuhan gizi untuk buka puasa.
"Kami pihak sekolah hanya menerima saja, meski demikian kami juga mengamati, kemungkinan dari kualitas, dan standar ini sudah berlapis pengamanan bergizinya," katanya. Ant
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?
Berita Terkini
-
Alarm Merah, 79.607 Hektar Sawah Hilang, Ancaman Krisis Pangan di Depan Mata
-
Singapura, Negara dengan Wilayah Terkecil di Asia Tenggara
-
Hasrat Pochettino untuk Kembali Latih Tottenham
-
Asosiasi Minta Pemerintah Kaji Ulang Aturan Truk saat Lebaran
-
Pramono Anung Pastikan Jakarta Siap Sambut AFC Asian Futsal Cup 2026