Diaspora Asal Semarang Perkenalkan Mandi Bunga Lewat Sabun "Bali" di AS
"Kenapa pakai nama Bali? Karena ya orang lebih sangat mengenal Bali dan di Bali itu kita kemana-mana kan ada bunga mawar, ada pakai pandan, ada pakai melati, untuk ritual, untuk apa, sama halnya dengan bagian lain di Indonesia. Tapi di sini kita bisa kenalin itu untuk mandi bunga, ada mawar, bisa pakai pandan, gitu, enggak sekadar bunga-bunga yang orang di sini udah kenal dan orang lain jual gitu," kata Siany.
"Dan kalau untuk orang-orang yang pernah ke Bali mereka langsung, 'oh ini memang baunya Bali,'" tambahnya lagi.
Menurut Siany, aroma melati yang identik dengan Indonesia "bisa diterima" oleh para pelanggan AS. Maka dari itu, ia selalu berusaha memakai melati di hampir seluruh produknya. Selain itu, Siany juga kerap memasukkan aroma cendana dan pandan ke dalam produknya.
"Kadang mereka enggak ngerti, pandan nih apa. Terus aku (jelaskan), 'oh pandan itu screwpine, itu daun yang biasa kita pakai buat makanan,' jadi baunya wangi, terus warna juga alami. Bukan dari pewarna gitu," ujar dia.
Pelanggan Lunaraya, Karen Argopradipto di Seattle bahkan mengatakan, sabun-sabun karya Siany ini bikin mandi terasa lebih mewah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya