Dia Pernah Jadi Jenderal Termuda di Polri, Kini Ia Bos Intel Indonesia
Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.
Foto: IstimewaJAKARTA - Dia, pernah menorehkan sejarah jadi jenderal termuda polisi di angkatannya. Kini, ia dipercaya Presiden Jokowi untuk mengemban tugas sebagai bos intel Indonesia atau Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Siapa dia? Dia tak lain adalah Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. Jenderal kelahiran Surakarta, Jawa Tengah pada 11 Desember 1959 ini pernah tercatat sebagai jenderal termuda di Polri. Ketika itu, ia meraih bintang satu atau resmi jadi Brigjen saat dipromosikan menjadi Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri. Jenderal BG, demikian panggilan akrabnya merupakan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1983.
Semasa aktif jadi polisi, Jenderal BG pernah menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri yang kala itu menjabat sebagai Wakil Presiden. Kemudian saat Megawati naik tampuk jadi Presiden RI, BG yang kala itu berpangkat Komisaris Besar juga dipercaya jadi ajudan.
Beberapa jabatan di kepolisian yang pernah dipegangnya antara lain sebagai Kapolsekta Tanjung Karang Barat Poltabes Bandar Lampung, Kasat Lantas Poltabes Palembang, Kapolresta Bogor,Sesdit Lantas Polda Lampung dan Kabag Sus Lantas Sundit Regident Dit Lantas Polri.
Kemudian dari tahun 1999 sampai dengan 2001, BG dipercaya untuk menjadi Ajudan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Dan, ketika Megawati naik menjadi Presiden RI, BG juga masih dipercaya untuk menjadi ajudan hingga tahun 2004. Selanjutnya ia ditunjuk jadi Karobinkar SSDM Polri yang dijabatnya dari tahun 2004 sampai 2006. Pada tahun 2006, ia diangkat jadi Kaselapa Lemdiklat Polri. Jabatan ini dipegangnya hingga tahun 2008.
Pada tahun 2008, BG dipercaya memegang tongkat komando sebagai
Kapolda Jambi yang dijabatnya hingga tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009, BG menempati posisi sebagai Kadiv Binkum Polri hingga tahun 2010.
Dan, dari tahun 2010 sampai dengan 2012, BG ditugaskan untuk memangku posisi Kadiv Propam Polri. Selanjutnya diangkat menjadi Kapolda Bali pada tahun 2012. Karirnya terus naik. Pada tahun 2012, ia naik kelas menjadiKalemdiklat Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal. Setelah itu, diangkat jadi Wakapolri yang dijabatnya sampai tahun 2016.
Jenderal BG juga nyaris jadi Kapolri. Namun karena sempat ditetapkan tersangka oleh KPK dalam sebuah kasus, BG batal dilantik menjadi Kapolri. Meski kemudian status tersangka dicabut setelah ia menang dalam sidang pra peradilan.
Setelah batal jadi Kapolri, bukan berarti pamor jenderal asal Surakarta itu langsung padam. Pada tahun 2016, ia diangkat Presiden Jokowi untuk memegang posisi strategis sebagai Kepala Badan Intelijen Negara yang dijabatnya hingga sekarang.