Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Di Mata Barat, Kereta Sesak Penumpang Jadi Metafora India Saat Ini

Foto : The Conversation/Shutterstock/ShutterCo

Sebuah rangkaian kereta mengangkut para penglaju di Mumbai, India pada 2009. Meskipun telah terjadi langkah-langkah perbaikan dan modernisasi, kereta api masih jadi metafora India kontemporer.

A   A   A   Pengaturan Font

Ketika partisi India terjadi pada 1947, jumlah perjalanan sudah mencapai 1 miliar penumpang per tahunnya. Memang, gambaran kereta yang penuh sesak menjadi contoh yang sempurna untuk mengilustrasikan pergolakan partisi, dengan sistem perkeretapian digunakan untuk membawa orang-orang yang terusir melewati wilayah yang tak lama kemudian menjadi perbatasan Pakistan dan India.

Penumpang kelas tiga, didominasi oleh orang-orang India, menyumbangkan 90% dari arus penumpang ini. Namun, lonjakan penumpang ini tak membuat tarif turun. Juga tak menghasilkan perbaikan substansial terhadap perjalanan di gerbong kelas tiga yang kelebihan penumpang dan kondisinya kotor dan tak sehat.

Alih-alih, perusahaan-perusahaan kereta api mencari "penghematan ruang dan muatan", seperti yang dikatakan salah seorang manajer. Kereta api yang tidak memadai, kebanyakan diimpor, memperburuk masalah.

Alat 'ketenangan diri'

Para manajer kereta api, kebanyakan orang Inggris, tampaknya tak tertarik untuk memperbaiki kepadatan penumpang yang merupakan masalah sistematis, termasuk membawa penumpang di gerbong yang diperuntukkan bagi hewan ternak. Mereka malah bersikeras bahwa kepadatan penumpang ini disebabkan oleh kebiasaan aneh dan kecenderungan orang India: benci terhadap gerbong kosong dan cenderung mengikuti satu sama lain "seperti domba" ke dalam gerbong yang penuh sesak
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top