Ayo Hentikan Konflik, India Bahas Kekhawatiran yang Meluas Atas Penyebaran Perang Gaza
Ilustrasi - Suasana di sekitar India Gate di ibu kota India, New Delhi.
Foto: ANTARA/PixabayAnkara - India membahas isu mengenai kekhawatiran yang meluas atas penyebaran perang Israel di Gaza di Timur Tengah pada sesi BRICS yang berlangsung di Kazan, Rusia, Kamis.
"Ada kekhawatiran yang meluas bahwa konflik akan menyebar lebih jauh di wilayah tersebut," kata Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar dalam Sesi Outreach BRICS.
Jaishankar menyampaikan peringatan tersebut ketika Israel terus melakukan pemboman udara di Lebanon sejak 1 Oktober tahun ini yang telah menewaskan lebih dari 2.500 orang.
"Situasi di Timur Tengah, Asia Barat bagi kami, adalah kekhawatiran yang dapat dipahami," ucapnya merujuk pada perang Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 42.800 warga Palestina.
Dirinya lebih lanjut mengatakan konsekuensi kemanusiaan dan material dari eskalasi lebih lanjut sangatlah serius. Sehingga, pendekatan apa pun harus adil dan tahan lama, serta mengarah pada solusi dua negara.
Di tengah serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal yang bergerak menuju Israel, menluIndia itu mencatat bahwa perdagangan maritim di wilayah itu telah terdampak signifikan.
Tentara Israel telah melanjutkan serangan dahsyat di Jalur Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.800 orang telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 100.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena pemimpin Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk menghentikan perang.
Serangan Israel di Gaza telah membuat hampir seluruh populasi di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan parah terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya yang brutal di Gaza.
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 3 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 4 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- PGI Harap Perayaan Natal Jadi Momentum Merajut Solidaritas dan Empati di Tengah Adanya Konflik dan Bencana
- Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pilkada 2024 di MK
- Dana Desa Boleh Digunakan untuk Tangani Kedaruratan
- Naikkan Tarif Impor untuk Redam Gelombang PHK
- TMII Targetkan 250 Ribu Pengunjung pada Libur Natal