Demokritos, Filsuf Yunani Pencetus Teori Atom
Foto: NASA/JPL-CaltechFilsuf Leukippos merupakan pendiri mazhab atomis. Walau hanya sebagai murid, Demokritos berhasil mengembangkan pemikiran tentang atom sehingga ia lebih dikenal dari gurunya.
Demokritos adalah filsuf Yunani kuno yang hidup dari 460 hingga 370 sebelum masehi (SM). Ia yang lebih muda dari Socrates dan ia lahir di Kota Abdera, meskipun sumber lain mengutip bawah ia lahir di Kota Miletus, bagian barat negeriYunani kuno.
Bersama gurunya, Leukippos, yang hidup pada abad ke-5 SM, ia adalah orang pertama yang mengusulkan sebuah alam semesta atom. Demokritos menyatakan bahwa segala sesuatu terbuat dari bahan-bahan penyusun kecil yang tidak dapat dipotong yang dikenal sebagai atom.
Sangat sedikit yang diketahui tentang Leukippos dan hampir tidak ada karyanya yang bertahan. Namun ia dikenal oleh para penulis kuno sebagai guru Demokritos. LamanWorld Historymenyebut, ketika hidup ia banyak menulis tentang mata pelajaran selain atomisme.
Selain sebagai pencetus teori atom, Demokritos dikenal sebagai seorang filsuf tertawa (laughing philosopher). Hal ini karena ia mengemukakan pentingnya keceriaan. Seperti Leukippos, sebagian besar karyanya telah hilang, namun para penulis menyebut ia menulis 70 buku.
Karya Demokritos menyakut berbagai topik mulai dari pertanian hingga geometri, asal usul manusia, etika, astronomi, serta puisi dan sastra. Sebagian tulisannya dikutip oleh para filsuf yang lahir di kemudian hari terutama Aristoteles dari Stagira yang sangat menghormatinya.
Demokritos adalah filosof pertama yang mengklaim bahwa apa yang disebut orang sebagai galaksi Bima Sakti adalah cahaya bintang yang terjadi secara alami, bukan hasil perbuatan para dewa.
Teori atomnya memperjelas bahwa segala sesuatu terjadi karena keharusan bahwa satu peristiwa secara alami mengarah ke peristiwa berikutnya. Ia menegaskan manusia bertanggung jawab atas tindakan mereka. Seseorang harus terlebih dahulu mempertimbangkan kebaikan jiwanya dibandingkan pertimbangan lainnya, dan bahwa kehendak bebaslah yang mengarahkan jalan hidup seseorang, bukan determinisme.
Demokritos dianggap sebagai salah satu filsuf pra-Socrates yang paling penting. Disebut demikian karena ia mendahului dan mempengaruhi Socrates dari Athena. Socrates kemudian mengilhami Plato yang menjadikan filsafat Barat berkembang pesat.
Pengaruh Demokritos terhadap Socrates terlihat jelas dalam penggalan-penggalan mengenai etika. Namun konsepnya tentang alam semesta atom juga dianggap membantu membentuk keyakinan Plato akan alam kekal yang tidak berubah. Baginya, dunia yang kasat mata hanya merupakan pantulan.
Namun pemikiran Demokritos bukan tanpa pengaruh orang lain. Sebelumnya ia dipengaruhi oleh orang-orang sebelum dia, terutama Parmenides dari Elea, Zeno dari Elea, dan Empedocles. Namun, filsuf yang paling berkesan baginya, selain gurunya Leukippos, adalah Anaxagoras.
Anaxagoras adalah yang pertama kali mengusulkan bahwa segala sesuatu terdiri dari "benih" yang menyebabkan mereka menjadi apa adanya. Demokritos mengembangkan teori "benih" ini menjadi konsep alam semesta atom.
Hampir tidak ada yang diketahui tentang kehidupan Demokritos. Ia konon lahir dan besar di Abdera dan berasal dari keluarga kaya yang mampu memberinya pendidikan yang baik. Ayahnya mungkin seorang bangsawan Thracia dan setidaknya berasal dari kelas atas. Dia mungkin pernah belajar dengan filsuf Anaxagoras, meskipun hal ini diragukan, tetapi memperoleh pendidikan yang luas melalui perjalanan dan belajar dengan banyak guru besar.
Ketika ayahnya meninggal, Demokritos mengambil warisannya dan meninggalkan Kota Abdera lalu melakukan perjalanan ke seluruh dunia serta ke Mediterania dan menghabiskan setidaknya lima tahun di Mesir untuk mempelajari matematika sebelum pergi ke selatan ke Meroe.
Ia juga diyakini pernah tinggal di Babilonia. Menurut sejarawan Diogenes Laertius, Demokritos belajar dengan para pendeta di sana. Hubungannya dengan Babilonia, tempat filsuf Thales dari Miletus juga belajar, mungkin menjadi alasan mengapa penulis kemudian mengklaim Demokritos berasal dari Miletus.
Rute tepatnya dan urutan perjalanannya tidak diketahui, namun ia dikatakan juga pernah belajar di India dan mungkin di Persia sebelum kembali ke Abdera. Begitu dia kembali ke rumah, dia mengabdikan dirinya untuk studi lebih lanjut, penelitian alam, dan menulis.
Dia adalah seorang penulis yang produktif (lebih dari 300 fragmen telah diidentifikasi sebagai karyanya) dan dikatakan telah menulis 70 buku yang semuanya diterima dengan baik.
"Demokritos tidak hanya meliputchestnut Presocraticyang sudah dikenal seperti embriologi dan mengapa magnet mampu menarik besi, tetapi juga menulis buku tentang matematika dan geometri, geografi, kedokteran, astronomi, dan kalender, Pythagorasisme, akustik dan topik ilmiah lainnya, asal usul manusia dan hewan, dan bahkan sastra dan prosodi," tulis sejarawan Robin Waterfield.
"Yang penting, jelas pula bahwa beliau tidak hanya membahas topik-topik yang luas, namun juga membahas topik-topik tersebut secara mendalam, misalnya, dengan mengajukan dan menjawab keberatan yang mungkin muncul. Oleh karena itu, ia merupakan jembatan penting antara dogmatisme banyak penganut Presokratis dan filsafat Plato yang matang," lanjut dia.
Seperti yang dikatakan Demokritos sendiri, "tidak ada yang muncul dari ketiadaan" dan dia jelas dipengaruhi oleh para filsuf Presokratis yang datang sebelum dia. Tidak jelas seberapa dalam Leukippos mempengaruhinya karena tidak ada yang diketahui tentang filsuf ini selain hubungannya dengan Demokritos.
Karena konsep ini kemudian digaungkan oleh Demokritos, kemungkinan besar Leukippos mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemikirannya, namun yang pasti dia, dan kemungkinan besar Leukippos, dipengaruhi oleh Parmenides, Zeno dari Elea, Empedocles, dan Anaxagoras.
Pandangan Filsafat
Demokritos mengklaim bahwa, ketika seseorang dilahirkan, atom-atomnya disatukan oleh bentuk tubuh dengan jiwa di dalamnya, juga terdiri dari atom-atom, dan ketika seseorang hidup, ia merasakan semua yang dilakukan melalui pemahaman terhadap atom-atom di luar tubuh yang diterima dan ditafsirkan oleh jiwa di dalam tubuh. Jadi ketika atom-atom telah digabungkan menjadi satu bentuk tertentu, seseorang melihat ke bentuk itu dan berkata, "Itu adalah sebuah buku," dan ketika mereka telah digabungkan menjadi bentuk lain, seseorang berkata "Itu adalah sebuah pohon."
Namun bagaimanapun atom-atom ini bergabung, semuanya adalah "Satu", tidak dapat dipotong, dan tidak dapat dihancurkan. Ketika seseorang meninggal, bentuk tubuhnya kehilangan energi dan atom-atomnya menyebar karena tidak ada lagi jiwa di dalam mayat untuk menghasilkan panas yang menyatukan atom-atom dalam bentuk tubuh tersebut.
Demokritos tampaknya memandang jiwa sebagai penyebab gerak dan bahkan kehidupan dan bahwa pikiran adalah gerakan fisik dari atom-atom yang tidak dapat dihancurkan. Ada kemungkinan bahwa jiwa, menurut garis materialis, akan selamat dari kematian jasmani.
Namun, Demokritos tidak berbicara tentang "makna" hidup, selain mempertahankan watak ceria. Kehidupan, baginya, tidak perlu diberi makna baik saat seseorang menjalaninya maupun di alam lain setelahnya karena hakikat kehidupan telah dan akan selalu ada arti keberadaan hanyalah keberadaan (the meaning of existence was simply existence). hay/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting