‘Demam Mumi' Melanda Eropa di Era Victoria, Mengapa Orang Eropa Makan Mumi Mesir?
Foto : artrenewal.org
Pemeriksaan mumi oleh Paul Dominique Philippoteaux pada 1891.
Tidak ada arkeolog serius yang akan membuka mumi dan tidak ada dokter yang menyarankan untuk memakannya. Namun, daya tarik mumi tetap kuat. Mereka masih dijual, masih dieksploitasi, dan masih menjadi komoditas.
Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris
Baca Juga :
Liverpool, Pusat Perdagangan Budak di Eropa
Marcus Harmes, Professor in Pathways Education, University of Southern Queensland
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Redaktur : -
Penulis : -
Komentar
()Muat lainnya