‘Demam Mumi' Melanda Eropa di Era Victoria, Mengapa Orang Eropa Makan Mumi Mesir?
Pemeriksaan mumi oleh Paul Dominique Philippoteaux pada 1891.
Apoteker dan dukun masih masih memberikan obat mumi hingga abad ke-18.
Obat mumi
Tidak semua dokter berpikir bahwa mumi yang kering dan tua merupakan obat terbaik. Beberapa dokter percaya bahwa daging dan darah segar memiliki vitalitas yang tidak dimiliki oleh mumi yang sudah lama mati.
Klaim bahwa yang segar adalah yang terbaik meyakinkan bahkan para bangsawan yang paling mulia sekalipun. Raja Charles II dari Inggris meminum obat yang terbuat dari tengkorak manusia setelah mengalami kejang-kejang, dan, hingga tahun 1909, para dokter biasanya menggunakan tengkorak manusia untuk mengobati kondisi saraf.
Bagi kalangan elit kerajaan dan sosial, memakan mumi tampaknya merupakan obat yang sesuai dengan kerajaan, karena para dokter mengklaim bahwa mumi terbuat dari firaun. Bangsawan makan bangsawan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya