Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

‘Demam Mumi' Melanda Eropa di Era Victoria, Mengapa Orang Eropa Makan Mumi Mesir?

Foto : artrenewal.org

Pemeriksaan mumi oleh Paul Dominique Philippoteaux pada 1891.

A   A   A   Pengaturan Font

Tak lama kemudian, konteks penelitian medis pun hilang. Pada saat itu, mumi tidak lagi menjadi obat, melainkan sesuatu yang mendebarkan. Seorang pembawa acara makan malam yang dapat menghibur penonton sambil membuka bungkus mumi bahkan bisa jadi sudah cukup kaya untuk memiliki mumi yang sebenarnya.

Sensasi melihat daging dan tulang kering yang muncul saat perbannya dibuka membuat orang-orang berbondong-bondong datang ke acara pembukaan pembungkusan mumi ini, baik di rumah pribadi maupun di teater masyarakat terpelajar. Minuman keras berarti penonton yang hadir sangat riuh dan penuh apresiasi.

Kutukan mumi

Pesta pembukaan mumi berakhir saat abad ke-20 dimulai. Sensasi mengerikan itu terasa tidak menyenangkan dan kehancuran yang tak terelakkan dari peninggalan arkeologi tampak disesalkan.

Kemudian penemuan makam Tutankhamen memicu keranjingan terhadap desain art deco dalam segala hal, mulai dari motif pintu di Gedung Chrysler hingga bentuk jam yang didesain oleh Cartier. Kematian mendadak Lord Carnarvon, sponsor ekspedisi Tutankhamen, pada 1923 disebabkan oleh sebab-sebab alamiah, namun kemudian dikaitkan dengan takhayul baru - "kutukan mumi".
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top