
Deflasi Jakarta Berdampak Penting secara Nasional
Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai usai meninjau lokasi pengungsian banjir di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu (5/2). .
Foto: ANTARA/Lifia Mawaddah PutriJAKARTA – Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan bahwa deflasi Jakarta cukup berpengaruh penting secara nasional. Mengapa demikian? Sebab pangsa ekonomi Jakarta adalah 16,71 persen untuk tahun lalu. “Makanya, deflasi Jakarta cukup berpengaruh secara nasional,” tutur Pramono, Rabu.
Dengan pangsa ekonomi seperti itu, kontribusi terhadap inflasi nasional mencapai 20,47 persen. Untuk bulan Februari, Jakarta mencatat deflasi -0,29 persen (bulan ke bulan). Sedangkan untuk tahun ke tahun -0,59 persen. Ini menjadikannya salah satu dari lima provinsi dengan deflasi terendah di Indonesia. “Komoditas penyumbang utama deflasi adalah tarif listrik, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan tomat,” ajar Pramono.
Namun, secara historis, harga pangan cenderung meningkat selama Ramadan dan Lebaran, terutama untuk daging sapi, ayam potong, telur ayam, bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng. Melalui langkah-langkah strategis, Pemprov Jakarta berharap dapat menjaga stabilitas harga pangan dan mengendalikan inflasi. Dengan begitu, masyarakat dapat menjalani puasa dan lebaran dengan tenang.
- Baca Juga: Infrastruktur Kota Bekasi Akan Diaudit
- Baca Juga: Ini yang Dibutuhkan Warga Terdampak Banjir di Jaktim
Lebih jauh disampaikan, dalam rangka mengendalikan inflasi daerah, menjaga stok pangan, kestabilan harga, dan kelancaran distribusi pangan selama puasa dan lebaran, Pramono memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (HLM TPID) di Balai Kota Jakarta, Rabu (5/3).
HLM TPID ini diikuti berbagai pihak, termasuk jajaran Pemprov Jakarta, kementerian dan lembaga, Bank Indonesia, Bulog, asosiasi pelaku usaha, serta instansi terkait. “HLM membahas perkembangan ekonomi, inflasi, dan kesiapan stok selama puasa dan lebaran. Kami juga menjaga strategi pencapaian target inflasi nasional sebesar 2,5 persen hingga 1 persen “ ujar Gubernur.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Jakarta akan melaksanakan Operasi Pasar dengan komoditas utama seperti Minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. Untuk ketersediaan LPG 3 kg, hingga Februari, realisasi penyaluran telah mencapai 67.668 metrik ton (16,53 persen). Sisa kuota 341.576 metrik ton (83,47 persen) dari total alokasi 409.244 metrik ton tahun ini.
“Kami mengimbau masyarakat tidak panic buying, berbelanjalah secara bijak. Stok dan pasokan komoditas pangan strategis akan dijaga melalui kerja sama antardaerah, urban farming, serta program pengendalian inflasi lainnya,” tambah Pramono.
Pemprov Jakarta juga akan meningkatkan frekuensi pangan keliling yang dilakukan oleh BUMD dan BUMN di kantor pemerintahan dan rumah susun. Untuk Maret ini, 240 lokasi akan menjadi target distribusi pangan murah. Selain itu, akan ada promo pangan murah dan Promo Kamis, Jumat, Sabtu di Gerai Pangan Perumda Pasar Jaya.
Berita Trending
- 1 RI-Jepang Perluas Kerja Sama di Bidang “Startup” dan EBT
- 2 Soal Penutupan TPA Open Dumping, Menteri LH: Ada Tahapan Sebelum Ditutup Total
- 3 Jadwal Liga 1 Indonesia Pekan ke-26: Jamu Persik, Persib Berpeluang Jaga Jarak dari Dewa United
- 4 Pemerintah Kota Banjarmasin-Kemenkum Perkuat Sinergi Layanan Kekayaan Intelektual
- 5 Rekrutmen Taruna TNI 2025 Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya