Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 30 Mar 2021, 19:48 WIB

Cara Ibu Kurangi Tekanan

rangkap tugas

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Pandemi Covid-19 setahun banyak menciptakan tekanan pada wanita, terutama ibu rumah tangga. Studi UN Women mengungkapkan 57 persen wanita mengalami peningkatan stres dan kecemasan. Ini akibat bertambahnya beban mengurus keluarga dan pekerjaan, serta permasalahan ekonomi.

"Kekhawatiran akan kesejahteraan anak, kurang istirahat, tidak cukup Me Time, serta berbagai permasalahan saat pandemi jelas membuat semakin kewalahan," ujar psikolog Tiara Puspita, M. Psi dalam webinar berjudul "Smart Parenting in Uncertain World," yang diselenggarakan oleh My Baby, Selasa (30/3).

Tiara mengungkapkan ada langkah-langkah yang dapat ibu lakukan agar bangkit dari situasi krisis dan kembali tangguh jalani peran selama masa-masa menantang ini. Di antaranya, perhatian pada diri sendiri (self care), menciptakan keharmonisan keluarga, dan berlatih untuk menerima situasi yang ada. "Self-care berguna dalam mengurangi stress dan kecemasan dengan lebih peduli terhadap dirinya," ujar dia.

Seorang ibu bisa memanjakan diri seperti melakukan meditasi untuk membuat lebih rileks dan mendapatkan fokusnya kembali. Menempatkan kondisi fisik dan emosional sebagai prioritas, dipercaya mampu membantu ibu mencapai kebahagiaan serta kesehatan yang optimal untuk dirinya dan keluarga.

Menciptakan keharmonisan keluarga dilakukan dengan menciptakan hubungan yang penuh kasih antara orang tua dan anak dan sebaliknya. Cara ini dapat membuat semuanya merasa lebih aman dan dicintai.

"Bahasa yang positif, aktif mendengarkan, dan empati bukan saja membantu menciptakan lingkungan keluarga yang damai dan bahagia pada saat-saat stres seperti sekarang, namun juga dapat mempermudah ibu dalam melakukan pembagian tugas dengan seluruh anggota keluarga," papar Tiara.

Berlatih untuk menerima situasi yang ada, baik baik situasi yang dapat diubah dan dikendalikan maupun tidak. Ibu perlu menyadari tidak harus selalu sempurna. Dengan memahami batasan antara kedua hal tersebut, ibu dapat mengarahkan energinya secara lebih efektif dan optimal pada hal-hal yang berada dalam kendali.

Makanan Seimbang

Ahli Gizi Alvin Hartanto mengatakan, penting bagi ibu untuk selalu sehat di masa menantang seperti sekarang agar keluarga turut terjaga kesehatannya. "Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan untuk memenuhi gizi seimbang yaitu kenali kondisi tubuh, pahami kandungan gizi dari asupan makanan yang dikonsumsi dan terapkan pola makan yang tepat," ujar dia.

Makanan sehat tidak harus mahal dan melewati proses pengolahan yang rumit. Nutrisi, vitamin, dan mineral yang tepat bisa didapatkan dari bahan makanan sederhana yang diolah dengan cara dan takaran yang tepat. "Tak berhenti sampai disitu, menerapkan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan pun diperlukan. Karena jika tidak, akan menimbulkan risiko dan berbahaya bagi tubuh," lanjut Alvin.

Sementara itu, ahli perencanaan keuangan Prita Ghozie, mengatakan, situasi ekonomi yang tak menentu saat ini, yang utama dilakukan adalah mengetahui bagaimana cara untuk bertahan. "Ibu tetap harus bisa berkarya dan tahu cara menghasilkan uang dengan menggali kemampuan yang ibu miliki, seperti misalnya memasak, dan menjualnya dengan memanfaatkan media sosial," ujar dia.

Perencanaan anggaran keluarga, harus menyesuaikan dengan menjaga pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas. Jika masih ada dana tersisa, maka sebaiknya sebagian disisihkan sebagai tambahan dana darurat dan dana kesehatan. "Hal ini karena dana darurat membantu meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, dan dana kesehatan dapat mencegah dana darurat tergerus oleh biaya berobat," ujar dia.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.