
“Capital Outflow" Perlu Diwaspadai

Pengamat ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Yohanes B. Suhartoko, di Jakarta, Jumat (17/3), mengatakan para investor surat berharga di AS memang masih dihadapkan pada pertanyaan apakah pemerintah akan memberikan dukungan kepada bank-bank global yang bermasalah.
"Kesediaan melakukan bailout (menalangi) kekurangan likuiditas di bank akan meningkatkan kepercayaan investor. Momentum tersebut akan dimanfaatkan oleh the Fed untuk menaikkan suku bunga acuan kembali," jelas Suhartoko.
Sebab itu, Bank Indonesia (BI) harus mewaspadai meningkatnya potensi capital outflow kembali yang tentu akan berdampak kepada pelemahan nilai tukar rupiah.
Analis DCFX Futures, Lukman Leong, kepada Antara mengatakan meskipun kurs rupiah di pasar uang antarbank di Jakarta pada akhir pekan menguat di tengah naiknya imbal hasil obligasi AS, namun tren itu akan tertahan.
"Kenaikan pada imbal hasil obligasi AS akan menahan penguatan rupiah lebih lanjut," kata Lukman.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya