Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kebijakan Pemerintah I Sagu Sangat Baik untuk Kesehatan

Beras Analog Sagu Bisa Jadi Alternatif Pangan Utama

Foto : ISTIMEWA

Menperin mengatakan selain bisa menjadi alternatif bahan pangan utama bagi masyara­kat, beras analog sagu juga dinilai lebih sehat karena mengandung pati resisten (resis­tant scratch) yang tinggi, serta indeks glikemik atau cepat atau lambatnya unsur karbohidrat dalam bahan pangan untuk meningkatkan kadar gula da­rah dalam tubuh yang rendah, sehingga hal itu menurutnya baik untuk mencegah diabetes.

A   A   A   Pengaturan Font

Sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama karena Indonesia memiliki lahan sagu sebesar 5,5 juta hektare.

JAKARTA - Beras analog sagu bisa menjadi pangan utama pengganti beras, terutama saat terjadi kelangkaan. Hal ini bisa diwujudkan karena Indonesia memiliki lahan sagu sebesar 5,5 juta hektare yang berpotensi menghasilkan pati sagu sebanyak 34,3 juta ton.

"Untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri saat ini pemerintah mengupayakan pemenuhan pangan dari sumber alternatif. Sumber alternatif ini banyak, khususnya sagu, dan sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama," kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Senin (25/3).

Seperti dikutip dari Antara, Menperin mengatakan selain bisa menjadi alternatif bahan pangan utama bagi masyarakat, beras analog sagu juga dinilai lebih sehat karena mengandung pati resisten (resistant scratch) yang tinggi, serta indeks glikemik atau cepat atau lambatnya unsur karbohidrat dalam bahan pangan untuk meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh yang rendah, sehingga hal itu menurutnya baik untuk mencegah diabetes.

Lebih lanjut, Menperin menyampaikan untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya selalu berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga (K/L) terkait guna memenuhi kebutuhan suplai bahan baku.

"Jadi, kalau industri-industri sudah siap yang berkaitan dengan sagu, yang sekarang kita harus persiapkan lagi adalah hulunya dari suplainya, suplai bahan baku sagu," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top