Capaian SDGs di Indonesia Sebesar 62,5%
Pembangunan Berkelanjutan
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia hingga saat ini sebesar 62,5 persen dari 222 indikator SDGs yang telah berjalan on track.
Capaian tersebut lebih baik dibandingkan rata-rata negara di tingkat global sebesar 17 persen dari target SDGs yang on track, dengan perkiraan seluruh target SDGs akan tercapai 32 tahun lagi bila tak ada upaya transformasi untuk mempercepat pencapaian target-target tersebut.
"Jadi, kita empat kali lebih hebat dari rata-rata global," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas), Suharso Monoarfa, dalam SDGs Annual Conference (SAC) 2024, di Jakarta, Senin (7/10).
Seperti dikutip dari Antara, Suharso mengatakan kendati demikian, harus diberikan perhatian khusus terhadap 29,5 persen indikator yang off track karena stagnan, bahkan memburuk.
Sejak tahun 2017, tambah Suharso, Indonesia telah melaporkan pencapaian SDGs di tingkat global melalui Voluntary National Review. Saat ini, pihaknya juga mendorong pelaporan implementasi SDGs di berbagai kota dan provinsi melalui Voluntary Local Review. Berbagai praktik baik implementasi SDGs di Indonesia disebut menjadi contoh banyak negara lainnya.
Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bappenas menegaskan peningkatan produktivitas tenaga kerja menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif.
Saat ini, total faktor produktivitas Indonesia masih berada di posisi rendah dibandingkan negara lain. "Dengan pendidikan berkualitas yang mampu mengantisipasi perubahan keterampilan hingga 44 persen, kita optimistis dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja," ungkap Suharso.
Suharso mengatakan potensi green jobs juga sangat besar yang ditargetkan 15,3 juta pekerja di sektor hijau pada tahun 2045. Sektor hijau dinilai akan terus berkembang sejalan dengan komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 31,89 persen sesuai enhanced nationally determined contribution.
Ke depan, tambah dia, peran generasi muda melalui pendidikan dan pengembangan kompetensi serta keterampilan kerja dikatakan menjadi katalis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, inovasi, dan digitalisasi yang berkelanjutan.
"Kami yakin kebijakan transformasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan memperkuat kolaborasi lintas sektor serta pelokalan SDGs dengan pendekatan spesifik di tiap daerah akan menciptakan keadilan dan ekonomi yang lebih merata," kata Suharso.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Klasemen Serie A: Atalanta Nyaman di Puncak, Napoli dan Inter Milan Membayangi
- Cuaca Selasa, Jakarta Diprediksi Hujan pada Siang dan Sore Hari
- Safonov Selamatkan PSG di Piala Prancis
- Pesta Gol Kandang Hotspur, Liverpool Jauhi Kejaran Chelsea dalam Perburuan Gelar Liga Inggris
- Dramatis, Atalanta Kembali Rebut Puncak Klasemen Serie A