BUMN Diminta Bantu Setop Impor Pangan
"Termasuk membeli dari petani dengan harga pantas, jangan hanya menghitung biaya produksi, tapi juga ongkos tenaga kerja," katanya.
Upaya memacu petani dalam meningkatkan produktivitas itu karena Indonesia sudah 76 tahun merdeka, namun impor pangan pada semester I-2021 sudah mencapai enam miliar dollar AS.
Sementara itu, Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan BUMN bisa mendorong ketersediaan sarana prasarana produksi pertanian, seperti PT Pupuk Indonesia, dengan menjamin ketersediaan pupuk di lapangan dengan harga yang terjangkau oleh petani. Begitu pula PT l. Pertani bisa menjamin ketersediaan alat-alat pertanian di lapangan.
BUMN pun, lanjut Esther, bisa membina kelompok tani melalui program tanggung jawab sosial atau CSR-nya.
Khusus BUMN sektor perkebunan seperti PTPN, diharapkan mampu memberikan akses pasar ke petani. Mereka bisa menampung hasil panen berbagai komoditas perkebunan dari kelompok tani, seperti kopi, tebu, dan kakao.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya