Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 17 Mei 2023, 09:49 WIB

Bumil Hati-hati! Ini Bahaya Stres bagi Janin Selama Kehamilan

Ilustrasi

Foto: UGA Today

Lingkungan yang bahagia dan bebas dari stres tentu sangat penting bagi kesehatan ibu hamil. Sebab, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa stres yang dialami seorang ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan plasenta.

Para peneliti dari Developing Brain Institute Children's National Hospital mengatakan bahwa stres selama pandemi Covid-19 mengubah struktur, tekstur, dan kualitas dari plasenta atau organ yang berfungsi memberikan oksigen dan nutrisi kepada janin selama masa kehamilan.

"Selama pandemi, ibu hamil mengalami beberapa hal yang memicu stres seperti pembatasan sosial, perasaan takut akan kematian, kondisi keuangan yang tidak stabil, dan lain-lain," kata direktur Developing Brain Institute, Catherine Limperopoulos, dikutip dari Medical Daily, Rabu (17/5).

"Kita sekarang tahu bahwa organ vital ini telah berubah bagi banyak ibu, dan penting bagi kita untuk terus menyelidiki dampaknya terhadap anak-anak yang lahir selama krisis kesehatan masyarakat global ini," tambahnya.

Dalam penelitian tersebut, tim riset membandingkan hasil pemeriksaan radiologi dari 165 wanita yang hamil sebelum Maret 2020 dengan 63 wanita yang hamil selama pandemi. Hasilnya, partisipan yang hamil selama pandemi tidak terpapar Covid-19 dan memiliki skor tinggi dalam kuisioner yang mengukur tingkat stres dan depresi.

Sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa plasenta dapat beradaptasi dengan perubahan negatif pada kondisi mental ibu hamil. Namun gangguan pada fungsi plasenta juga menunjukkan dampak negatif terhadap perkembangan otak janin dan neurobehavior serta temperamen anak.

Hasil dari penelitian baru menunjukkan bahwa gangguan pada perkembangan plasenta dalam rahim dapat mempengaruhi kemampuan plasenta dalam mendukung kesehatan janin.

Para peneliti memperhatikan keterkaitan antara perubahan pada struktur plasenta dan peningkatan stres selama kehamilan. Mereka berharap faktor stres ini dapat dicegah jika diketahui lebih awal dan dapat memperbaiki kesehatan plasenta serta kehamilan.

"Jika diketahui lebih awal, stres kehamilan adalah faktor risiko yang dapat diubah yang bisa ditangani dengan psikoterapi, dukungan sosial, dan intervensi berbasis bukti lainnya yang dipersonalisasi," tutur Catherine.

Redaktur: Fiter Bagus

Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.