Bulog Keluhkan Serapan Gabah Tak Maksimal, Ternyata Ini Penyebabnya
Ilustrasi - Petani menjemur gabah sebelum digiling.
JAKARTA - Kepala Divisi Pengadaan Pangan Lain Perum Bulog, Yayat Hidayat Fatahilah mengatakan bahwa penyerapan gabah oleh Bulog menghadapi tantangan akibat harga gabah dan beras di pasar yang tinggi.
"Harga gabah setelah memasuki panen raya Maret-April ini bergerak turun. Dari kisaran Rp5.800 per kilogram menjadi Rp5.200 per kg. Meskipun menurun, harga ini masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) untuk pembelian Bulog, yaitu Rp5.000 per kg. Ketika musim panen raya lewat, harga gabah diperkirakan akan lebih tinggi lagi," kata Yayat dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/4).
Kecenderungan harga gabah dan beras di atas HPP, disebutnya, sudah terjadi sejak 2006. Harga HPP pun akan meningkat mendekati puncak panen raya. Kendati demikian, tren penyerapan Bulog meningkat akhir-akhir ini. Itu tercermin dari penyerapan harian yang bisa mencapai 8.000-9.000 ton beras.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya