Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Budaya Helenistik Menyebar Luas pada Era Alexander Agung

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ptolemy I (memerintah 323-282 SM di Mesir) melanjutkan visi Alexander tentang dunia multikultural. Di Kota Alexandria, Mesir, ia mendirikan dinasti Ptolemaic, dan mengubah negara wilayah itu menjadi kerajaan Helenistik dan menjadikan kota itu pusat budaya Yunani.

Upayanya di Alexandria d menghasilkan perpaduan yang hampir mulus antara budaya Mesir dan Yunani seperti yang dicontohkan dalam dewa pribadinya, Serapis. Dewa ini merupakan kombinasi dewa Mesir dan Yunani (Osiris, Apis, dan Zeus) dan pemujaannya ditetapkan sebagai agama negara oleh Ptolemy I.

Meskipun dewa-dewa lain terus dihormati, Ptolemy I mendorong kultus Serapis dengan membangun kuil besar dari Serapeum di Alexandria dan perpustakaan besar untuk menemaninya. Perpustakaan menarik para sarjana dari seluruh dunia dan mengangkat wilayah Alexandria di Mesir menjadi pusat pembelajaran yang bahkan menyaingi Athena.

Di bawah Ptolemy I, pembangunan Mercusuar di Alexandria yang merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno dilakukan. Dimulai dan kota, akhirnya serta seluruh wilayah di bawah kendalinya, berkembang.

Saat perang Diadochi mereda dan selesai, pengaruh Helenistik terus menyebar ke seluruh wilayah mereka dan dedikasi, patung, arsitektur, dan prasasti Yunani telah ditemukan berlimpah di setiap tempat. Perpustakaan besar di Alexandria terus berkembang menjadi pusat pembelajaran terpenting di dunia kuno, menarik para sarjana dari seluruh penjuru yang kemudian kembali ke kota dan kota asal mereka yang diilhami oleh kepercayaan Helenik dan metode ilmiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top