Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Budaya Helenistik Menyebar Luas pada Era Alexander Agung

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Dia membawa serta rombongan ilmuwan untuk merekam dan menganalisis informasi ini, mulai dari botani, biologi, zoologi dan meteorologi, hingga topografi. Keinginannya untuk belajar, dan memiliki informasi yang dicatat secara ilmiah mungkin, mungkin berasal dari ajaran dan antusiasme Aristoteles," imbuh dia.

Pada 331 SM, Alexander dengan telak mengalahkan Darius dalam Pertempuran Gaugamela dan sekarang menjadi penguasa tertinggi di wilayah-wilayah yang dulunya milik Kekaisaran Persia. Dia mengadopsi gelarShahanShah(raja segala raja) dan memperkenalkan adat Persia ke dalam pasukannya sementara, pada saat yang sama, berbagi budaya Yunani dengan orang-orang Persia.

Pasukan terus merangsek hingga India pada 327 SM. Namun hal ini dihentikan hanya karena anak buahnya mengancam akan memberontak jika dia tidak kembali. Upaya Alexander memperluas kerajaan dan budaya Helenistik berhenti setelah mengalami demam selama sepuluh hari dan meninggal pada Juni 323 SM.hay/N-3

Budaya Helenistik Berpengaruh pada Agama

Saat meninggal, Alexander Agung tidak menyebutkan seorang penerus. Oleh karena keempat jenderal di Yunani yaitu Lysimachus, Cassander, Ptolemy, dan Seleucus, membagi kerajaan untuk diri mereka masing-masing, setelah saling berperang satu sama lain.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top