BPBD Ponorogo Terima Bantuan LEWS untuk Antisipasi Longsor
Foto: AntaraBPBD Kabupaten Ponorogo kembali menerima tambahan satu unit Landslide Early Warning System (LEWS) dari BPBD Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat sistem deteksi dini di area rawan longsor.
Dengan penambahan ini, total LEWS yang terpasang di Ponorogo menjadi 14 unit, tersebar di sejumlah titik berisiko tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, Minggu, mengungkapkan, perangkat LEWS terbaru ini akan dipasang di Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, yang secara geografis rawan pergerakan tanah.
Menurut hasil pemetaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ngrogung menunjukkan peningkatan potensi longsor, terutama setelah longsor besar pada 2022 yang menutup akses jalan Madiun-Ponorogo.
"Lokasi ini kembali dipantau karena ada tanda pergerakan tanah lambat yang berpotensi menimbulkan longsor," ujar Masun.
Menurut BPBD, 13 LEWS sebelumnya telah dipasang di sejumlah kecamatan rawan longsor, antara lain Ngebel, Pulung, Pudak, Sooko, Ngrayun, Sawoo, dan Slahung.
Daerah-daerah tersebut diprioritaskan karena karakteristik geologisnya rentan terhadap pergeseran tanah, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi.
Setiap LEWS dipasang di lokasi yang strategis untuk memantau pergerakan tanah dan memberikan peringatan dini, terutama di desa-desa yang rawan bencana.
Pemasangan LEWS juga telah dilakukan di wilayah Pulung, yang mengalami longsor besar pada 2017 dan menelan banyak korban jiwa, sehingga mendorong peningkatan upaya mitigasi.
Masun menyebutkan, lokasi baru di Desa Ngrogung sudah melalui kajian teknis pada Oktober lalu oleh tim BPBD Provinsi Jawa Timur, yang mengamati tanda-tanda pergeseran tanah secara visual, seperti perubahan posisi pohon dan kemiringan lereng.
"Dengan tambahan LEWS ini, kami harap masyarakat di area berisiko bisa mendapat peringatan dini jika terjadi pergerakan tanah," lanjut Masun.
LEWS juga memungkinkan BPBD melakukan pemantauan lebih detail di musim hujan yang rawan bencana hidrometeorologi.
Masun menambahkan, pemasangan alat akan dilakukan dalam waktu dekat dan siap berfungsi penuh pada musim penghujan ini.
“Harapannya, alat ini memberikan peringatan yang tepat waktu sehingga masyarakat bisa segera mengambil tindakan pencegahan,” pungkasnya.
Redaktur: -
Penulis: Antara, Ones
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- Lalu lintas di ruas Tol Jabotabek dan Jabar meningkat H-3 natal
- BPBD Jatim sebut penyebab banjir Tempurejo karena pendangkalan sungai
- Dishub DIY imbau wisatawan jalan kaki masuk Malioboro saat libur Natal
- Antisipasi Lonjakan Pengunjung, Dishub DIY Imbau Wisatawan Jalan Kaki Masuk Malioboro Saat Libur Natal
- Data Hingga H-3 Natal, Sebanyak 835 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek