BMKG Sebut Aceh Masuki Peralihan Musim, Warga Diimbau Waspada Banjir
Genangan air di Banda Aceh.
Foto: antarafotoBANDA ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebagian wilayah Aceh mulai memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Untuk itu warga diimbau selalu waspada terhadap potensi banjir yang dipicu curah hujan tinggi.
Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Rafli di Aceh Besar, Kamis (22/8), mengatakan saat ini ada beberapa zona musim di Aceh yang masih berada pada musim kemarau, dan beberapa lainnya sudah memasuki peralihan ke musim penghujan.
"Untuk wilayah yang mulai memasuki musim peralihan yaitu wilayah pesisir barat dan timur Aceh, serta wilayah tengah Aceh," kata Rafli.
Untuk beberapa dari ke depan, BMKG memprediksikan sejumlah wilayah berpotensi diguyur hujan lebat disertai petir.
Ia menjelaskan, hal itu dipicu adanya belokan angin dan daerah perlambatan kecepatan angin di Aceh, serta Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada pada fase dua menuju fase tiga, sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian barat.
Selain itu, anomali suhu muka laut yang hangat di perairan utara Aceh juga dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.
"Beberapa kondisi tersebut berpotensi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Aceh. Perlu diwaspadai juga potensi angin kencang di wilayah Aceh," ujarnya.
Adapun daerah yang berpotensi diguyur hujan hingga intensitas tinggi itu seperti Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Gayo Lues, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Pidie, Simeulue, Lhokseumawe, Bireuen, Aceh Utara, dan Subulussalam.
Sementara daerah yang masuk pada kategori waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi akibat hujan deras dalam beberapa hari ke depan seperti Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan Subulussalam.
"Waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus-menerus maupun dengan durasi lama," ujarnya.
Di sisi lain, dia menambahkan, potensi gelombang laut di perairan Aceh masih dalam kategori rendah, namun masyarakat terutama nelayan juga diminta waspada mengingat beberapa wilayah perairan tinggi gelombang laut mencapai 3 meter.
"Beberapa daerah seperti Samudra Hindia barat Aceh, perairan utara Sabang, dan perairan barat Aceh untuk tinggi gelombang laut menyentuh hingga 2,5 - 3 meter," ujarnya.*
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia