Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bisnis Limbah Fesyen, Bagian dari Perjuangan Lindungi Lingkungan

Foto : VoA/Threadpetic
A   A   A   Pengaturan Font

Hana mengetahui itu sewaktu menjadi liason Indonesia Fashion Week 2015. Ibu rumah tangga dengan latar pendidikan bisnis administrasi ini diminta menyiapkan sekitar 200 tas souvenir untuk media. Hanya saja, katanya, ketika, itu ia diminta hanya memanfaatkan limbah fesyen yang tersedia, termasuk event banner, sisa-sisa bahan dari para perancang, dan produk-produk fesyen lama yang sudah tidak terpakai. Ternyata, kata dia, banyak yang tertarik dengan ide memanfaatkan limbah fesyen ini dan ini berarti ada pasarnya.

Threadpeutic pada awalnya hanya terfokus pada aksesori fesyen seperti tas dan dompet, tapi kemudian melebarkan sayapnya ke produk-produk interior, seperti tapestri, sarung bantal, dan karpet dinding (wall panel). Hampir keseluruhan bahan untuk kebutuhan produksinya diperoleh dari limbah industri pakaian yang diperolehnya secara gratis -- tapi bukan pakaian bekas.

Tapi ia sendiri mengaku usahanya belum begitu banyak membantu mengatasi limbah fesyen. "Dari satu pabrik garmen saja, yang kita ambil untuk diolah hanya secuil. Dalam sebulan mereka bisa menghasilkan waste hingga 10 ton, Sedangkan kita, selama tujuh tahun hanya bisa mengolah sekitar satu ton," jelas dia.

Threadpeutic yang hanya dioperasikan kelompok kecil yang terdiri dari delapan orang, termasuk Hana meraih pendapatan rata-rata 500 juta rupiah per tahun. Bisnis tas dari limbah fesyen, menurut pengakuannya, hanya menyumbang sekitar 20 persen dari pendapatannya. Order besar yang sesekali muncul, biasanya datang dari perusahaan-perusahaan arsitektur atau desain interior yang membutuhkan berbagai kebutuhan interior.

Threadpeutic menjelajahi pasar desain interior sejak menghadirkan panel dinding kain pada tahun 2019 di pameran perdagangan dekorasi dan gaya hidup terkenal, Maison&Objet Paris. Saat ini, panel dinding mereka ditampilkan dalam dua instalasi di kantor pusat Bank Jago di Jakarta Selatan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top