Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bisnis Limbah Fesyen, Bagian dari Perjuangan Lindungi Lingkungan

Foto : VoA/Threadpetic
A   A   A   Pengaturan Font

Tren bisnis pakaian bekas sedang menggejala di Indonesia dan beberapa orang kreatif menangkap peluang ini dengan memberikan sentuhan baru pada produk-produk bekas itu sehingga terkesan baru

Bisnis pakaian bekas, yang dalam bahasa gaul sering disebut sebagai second hand fashion bussiness, menjangkau audiens yang lebih besar di tengah badai keuangan yang disebabkan oleh pandemi.

Beberapa orang kreatif menangkap peluang ini dengan memberikan sentuhan baru pada produk-produk bekas itu sehingga terkesan baru. Bisnis ini bukan hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan karena memanfaatkan banyak limbah fesyen.

"Aku membangun Bazooqu tidak sekadar ingin jualan untuk dapat uang banyak. Kalau kalian membeli produk-produk Bazooqu sama artinya dengan menyelamatkan bumi dari limbah fesyen," kata Zulfah Nazala (27 tahun), pendiri Bazooqu, toko online yang menawarkan produk-produk pakaian bekas yang dipermak atau diberi sentuhan kreatif sehingga terkesan baru.

Sebagian orang barangkali menganggap pernyataan Zulfah bombastis. Namun sesungguhnya ada benarnya. Banyak laporan menunjukkan, fesyen adalah industri penyebab polusi terbesar kedua di dunia, setelah industri minyak, karena perkembangannya yang begitu cepat. Memanfaatkan pakaian bekas sama artinya dengan memperpanjang usianya sehingga ikut menyelamatkan bumi dari limbahnya.

Tidak ada perhitungan pasti berapa banyak limbah fesyen di Indonesia. Namun, earth.org -- platform berita dan data lingkungan - baru-baru ini melaporkan, dari 100 miliar helai pakaian yang diproduksi setiap tahun, 92 juta ton berakhir di tempat pembuangan sampah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top