Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Biaya Akibat Perubahan Iklim Meningkat di Negara-negara Miskin yang Terlilit Utang

Foto : HASSAN ALI ELMI / AFP

Bangunan-bangunan darurat dibangun para pengungsi akibat kekeringan di kamp pengungsian Ladan di Dolow,beberapa waktu lalu. Bencana terkait iklim di negara berkembang seringkali menjadi krisis kemanusiaan, dengan biaya yang membenani.

A   A   A   Pengaturan Font

"Anda bekerja sepanjang tahun dengan nol karena tidak akan ada pendapatan," kata Lubisi, di samping aliran Sungai Nil setinggi 1,2 meter ditingkatkan ke Mlumati. "Kerusakan seperti perlindungan ini yang pertama."

Kisah Lubisi adalah salah satu yang semakin sering diulang di negara berkembang. Munich Re menghitung kerugian akibat bencana alam global pada tahun 2022 sebesar 270 miliar dollar AS dan perkiraan sekitar 55 persen dari jumlah tersebut tidak diasuransikan. Bencana alam yang berhubungan dengan cuaca telah dipengaruhi oleh perubahan iklim, dan pengaruh ini kemungkinan besar akan semakin kuat seiring dengan kenaikan suhu.

Presiden Dana Internasional PBB untuk Pembangunan Pertanian, Dalvario Lario, mengatakan telah melihat para petani tersingkir dari bisnis karena cuaca ekstrem di Indonesia, Pantai Gading, Kenya, dan Madagaskar. "Kedalaman atau intensitas guncangan ini jelas jauh lebih tajam daripada lima atau 10 tahun lalu. Itulah kenyataannya," katanya.

Sekitar 5.600 kilometer timur laut Dwaleni Farm adalah negara kepulauan yang menghadapi masalah pembiayaan serupa dalam skala nasional. Maladewa, negara dengan 1.200 pulau yang tenggelam dengan cepat ke laut, menghabiskan 30 persen dari anggaran tahunannya untuk tembok laut, reklamasi tanah, dan pabrik desalinasi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top