BI Jangan Anak Emaskan Perbankan, tetapi Korbankan Ekonomi Nasional
PEMBERITAHUAN PENUTUPAN SILICON VALLEY BANK I Seorang pelanggan (kiri) membaca pemberitahuan tentang penutupan Silicon Valley Bank (SVB) di kantor pusat bank di Santa Clara, California, AS, Sabtu (10/3).
Selain itu, kalau di AS inflasi 6,5 persen, apa mungkin di Indonesia cuma 3 persen. Mungkin di desa, tapi itu pun karena yang dikonsumsi hanya kebutuhan pokok. "Tapi BI belum menaikkan bunga acuan, padahal dollar AS sudah tembus level 15.500 per dollar AS, ini membahayakan," katanya.
Negara ekonomi terbesar dunia seperti AS, kata Aditya, sangat khawatir dengan inflasi, sehingga suku bunga acuannya Fed Fund Rate sudah mendekat 6 persen. Otoritas moneternya pun pekan lalu mengumumkan akan terus menaikkan suku bunga untuk tekan inflasi sampai sesuai target mereka di kisaran 2 persen.
"Kalau FFR saja 6 persen, masuk akal nggak suku bunga deposito kita 6 persen," kata Aditya.
Dia pun mengimbau BI agar melakukan langkah preventif, bukan reaktif dan panik. Kalau sudah terimbas ke rupiah, kemudian terburu-buru menaikkan suku bunga acuan, sehingga tidak efektif.
"Harus preventif, jangan seperti 1998 sampai 21 persen setelah reaktif. Suku bunga wajar BI itu spread-nya minimal 3 persen di atas the Fed, karena rupiah lemah," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya