BI Akselerasi Pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia Timur
Suasana pembukaan Fesyar KTI 2023 di Samarinda, Jumat (26/5).
Foto: Antara/ M GhofarSAMARINDA - Bank Indonesia (BI) bersama mitra strategis seperti Otoritas Jasa Keuangan, pemerintah daerah, dan perbankan di masing-masing daerah mengembangkan ekonomi syariah di Kawasan Timur Indonesia (KTI), guna mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
"Bank Indonesia bersama pemerintah serta lembaga/otoritas terkait berkomitmen mendorong dan mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," ujar Deputi Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari di Samarinda, Sabtu (27/5).
Kehadiran Diah Utari di Samarinda dalam rangka Festival Ekonomi Syariah (FESyar) KTI pada 25-27 Mei di Samarinda sebagai tuan rumah, dilanjutkan dengan Syariah Fair dan Syariah Forum pada 27-28 Mei 2023.
Diah mengatakan hal ini saat membuka seminar di Samarinda, dihadiri Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Afdhal Aliansar, Sekretaris Satgas Halal Kanwil Kementerian Agama Bali Budiastuti Arieswati, dan sejumlah undangan dari KTI.
"Indonesia memiliki potensi besar pada pengembangan industri halal," ujar Diah Utari dalam seminar yang mengangkat tema 'Mendorong Perluasan Sertifikasi Halal dalam Akselerasi Halal Value Chain di Daerah' tersebut.
Dia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk mendorong produk halal buatan Indonesia makin berkembang dan diminati berbagai negara, sehingga ke depan dapat meningkatkan ekspor produk halal dan Indonesia menjadi pusat produksi halal dunia.
Sementara Budiastuti Arieswati membawakan materi tentang kebijakan sertifikasi halal untuk mendukung industri halal.
Dia menyampaikan saat ini telah dilakukan pembinaan untuk peningkatan jumlah dan kualitas pendamping Proses Produk Halal (PPH).
Pemateri berikutnya adalah Afdhal Aliasar, yakni terkait rencana induk Industri Halal Indonesia 2023-2029, karena integrasi pengembangan industri halal termasuk dalam rencana pembangunan nasional.
"Industri halal di masa depan makin banyak, sedangkan yang terus berkembang saat ini ada tiga sektor, yakni fesyen, pariwisata ramah Muslim, dan ekonomi kreatif syariah, ketiganya terus memperkuat rantai aktivitas halal lintas sektor," kata Afdhal.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia