Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpikir Maju Tanpa Gelar Palsu

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Harus ada perubahan pola pikir masyarakat dalam soal pendidikan. Ironinya, justru semakin banyak orang kian pragmatis dalam masalah pendidikan. Faktanya, alih-alih dijadikan sarana untuk membentuk karakter, mengembangkan potensi, dan melahirkan kreativitas, pendidikan hanya dipandang untuk mendapat prestise berupa nilai ujian yang tinggi, ijazah, serta gelar.

Pragmatisme pendidikan semacam ini bukan hanya membelenggu pendidikan tinggi, tetapi juga jenjang-jenjang pendidikan di bawahnya, dasar dan menengah. Dengan kondisi seperti ini, esensi pendidikan untuk menciptakan peserta didik yang berkarakter, mampu mengembangkan rasa ingin tahu, kreatif, dan mampu belajar sepanjang hayat pun sangat sulit tercapai.

Yang terjadi kemudian, sebagian besar anak-anak berubah menjadi individu-individu yang tidak pernah berani mengambil risiko. Mereka takut salah, takut mengungkapkan pikiran dan perasaan. Anak-anak tidak percaya diri dan tidak mandiri. Mereka lebih suka menghindari masalah dan tidak mampu mencari pemecahan. Pelajar lebih menghargai hasil dan pengakuan ketimbang proses.

Pada titik ini, lembaga-lembaga pendidikan tidak lebih hanyalah sebagai tempat mencari nilai dan selembar surat tanda kelulusan atau gelar. Anak-anak dengan segala potensi dan talenta besar akhirnya cuma menjadi barang mati (objek) yang dicetak sesuai dengan selera atau tuntutan pasar. Ini sungguh tragis. Lembaga-lembaga pendidikan agaknya telah ikut menjadi salah satu tempat ampuh bagi proses dehumanisasi

Miris memang, sebagian besar institusi pendidikan dari tingkat dasar hingga tinggi kini justru berhasil menanamkan keyakinan bahwa belajar adalah alat untuk mengejar nilai dan surat tanda kelulusan serta penghargaan-penghargaan lain seperti hadiah, pujian, ataupun gelar. Nilai, gelar maupun surat tanda kelulusan kemudian dipakai untuk syarat menggapai jabatan dan kekuasaan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top