Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpikir Maju Tanpa Gelar Palsu

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Pada konteks inilah agaknya perlu ada semacam reorientasi sistem pendidikan yang kini lebih memberat kepada hasil akhir secara instan. Dia diukur dengan raihan nilai dan selembar ijazah serta gelar. Hal itu harus diubah agar lebih memberat kepada proses serta menekankan pada pembentukan karakter, pengembangan potensi, dan lahirnya berbagai kreativitas para peserta didik.

Bagaimanapun, orang-orang yang berkarakter, memiliki potensi dan kreativitaslah sesungguhnya sangat dibutuhkan negeri ini. Apa artinya ijazah dan gelar-gelar mentereng jika mereka tidak memiliki karakter, tidak memiliki potensi, dan tidak memiliki kreativitas. Karakter, potensi, dan kreativitaslah yang akan menyumbang kemajuan negeri ini. Rakyat mesti disadarkan bahwa ijazah dan gelar bukan segala-galanya. Tujuan menempuh pendidikan bukan untuk meraih ijazah dan gelar.

Sejarah kehidupan umat manusia dari dulu hingga sekarang telah membuktikan bahwa ada banyak orang besar yang berjasa dan berprestasi di berbagai bidang kehidupan. Namun, ternyata mereka bukan penyandang ijazah dan gelar yang mentereng. Mereka memiliki karakter, mampu mengembangkan potensi, serta kreativitas. Adam Malik, Ajip Rosidi, Bill Gates, Hamka, Mark Zuckerberg, Steve Jobs serta Susi Pudjiastuti adalah beberapa contoh. Orientasi pendidikan yang hanya mengejar raihan ijazah dan gelar harus secepatnya disudahi karena hanya membuat dunia pendidikan kian terpuruk. Penulis meminati masalah pendidikan

Komentar

Komentar
()

Top