
Berlaku Hanya untuk Jarak Lebih dari 10.000 Tahun Cahaya

Teknik baru dalam mendeteksi potensi sinyal radio alien yang digunakan untuk The Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI), menggunakan apa yang disebut teknik kilau, bersama dengan lokasi langit, selama pengamatan SETI.
Teknik baru dalam mendeteksi potensi sinyal radio alien yang digunakan untuk The Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI), menggunakan apa yang disebut teknik kilau, bersama dengan lokasi langit, selama pengamatan SETI. Teknik ini juga menggunakan Teleskop Green Bank di West Virginia, sebuah teleskop radio terbesar di dunia yang dapat dikendalikan dan teleskop MeerKAT di Afrika Selatan.
Andrew Siemion, peneliti utama untuk Breakthrough Listen dan direktur Berkeley SETI Research Center (BSRC), yang menjalankan program SETI terlama di dunia mencatat, di masa depan, Breakthrough Listen akan menggunakan apa yang disebut teknik kilau.
Selama lebih dari 60 tahun, peneliti SETI telah memindai langit untuk mencari sinyal yang terlihat berbeda dari pancaran radio khas bintang dan peristiwa bencana, seperti supernova. Satu perbedaan utama adalah bahwa sumber gelombang radio kosmik alami menghasilkan rentang panjang gelombang yang luas yaitu, gelombang radio pita lebar (broadband). Sedangkan gelombang di Bumi menghasilkan sinyal radio pita sempit (narrowband).
Karena latar belakang semburan radio pita sempit yang sangat besar dari aktivitas manusia di Bumi, menemukan sinyal dari luar angkasa seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Sejauh ini, tidak ada sinyal radionarrowbanddari luar Tata Surya yang telah dikonfirmasi, meskipun Breakthrough Listen menemukan satu kandidat menarik dijuluki BLC1 pada 2020.
"Analisis selanjutnya menentukan bahwa itu hampir pasti karena interferensi radio," kata Siemion yang saat ini merupakan profesor emeritus astronomi UC Berkeley.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya