Berita Gembira, Tangkapan Nelayan Pandeglang Banten Naik Tajam
Kapal nelayan di Pantai Carita Pandeglang, Banten pada sore hari siap melaut mencari ikan di perairan Pulau Peucang dan Ujung Kulon serta di sekitarnya.
Foto: ANTARA/MansyurPandeglang - Berita gembira, Tangkapan nelayan Pandeglang, Banten sejak tiga bulan terakhir ini meningkat tajam hingga 100 persen, sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat pesisir.
"Kami sekarang sekali melaut bisa menghasilkan sebanyak 300 kilogram ikan dari sebelumnya 150 kilogram," kata Herman (50), seorang nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Carita Pandeglang, Rabu.
Para nelayan pesisir Banten bagian barat kini melimpah, sehingga tangkapan ikan meningkat.
Saat ini, nelayan TPI Carita Pandeglang mencari ikan ke perairan Selat Sunda bagian utara hingga perairan Lampung. Sebab, saat ini nelayan dilarang mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau, karena terjadi erupsi atau letusan Gunung Anak Krakatau dan membahayakan jika mendekati kawasan gunung tersebut.
Kebanyakan peningkatan ikan tangkapan itu jenis ikan tongkol seberat 2 kilogram dan kuwe 2 kilogram per ekor, juga tangkapan gurita, ikan tuna, cakalang, kakap merah, dan lainnya.
"Kami bisa menghasilkan transaksi pelelangan ikan sekitar Rp10 juta dari sebelumnya Rp5 juta. Pendapatan Rp10 juta itu bisa membawa uang ke rumah Rp1 juta setelah dipotong biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM)," kata Herman.
Begitu juga nelayan TPI Teluk Labuan, Pandeglang Sarmid (60) mengatakankini bisa memperbaiki rumah dari hasil tangkapan ikan meningkat tajam hingga 100 persen.
Biasanya, tangkapan ikan rata-rata sekitar 100 kilogram, namun kini 200 kilogram.
"Kami selama ini bisa pulang membawa uang setelah transaksi pelelangan Rp1,2 juta dari semula Rp600 ribu," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan dirinya bersama nelayan TPI Teluk Labuan melakukan pencarian ikan di sekitar Pulau Peucang, Tanjung Lesung Ujung Kulon hingga Pulau Rakata. Sebab, di perairan itu banyak populasi ikan besar, seperti tongkol, tenggiri, tuna, dan lainnya.
Sebagian besar nelayan Pandeglang merupakan nelayan tradisional dengan menggunakan perahu berkapasitas di bawah 15 gross tonnage (GT).
Apabila dilanda cuaca buruk di perairan Selat Sunda, mereka lebih memilih tidak melaut guna menghindari kecelakaan.
"Kami dan seorang teman waspada dan hati-hati, meski gelombang normal, karena sore hari dilanda hujan deras," katanya pula.
Sementara itu, petugas TPI Teluk Labuan Pandeglang Yanto mengimbau nelayan pesisir perairan Selat Sunda tetap waspada dan penuh hati-hati untuk menghindari kecelakaan laut. Kendati saat inicuaca relatif normal di perairan Selat Sunda bagian selatan dan utara.
"Kami minta nelayan hati- hati melaut sehubungan adanya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau guna mengurangi risiko kebencanaan," katanya lagi.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia