Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sisi Lain

Benarkah Ada Perbudakan Era Modern di Industri Makanan Laut Thailand?

Foto : TOHLALA / AFP

kehidupan nelayan l Seorang pedagang menyiapkan ikan di provinsi Narathiwat, Thailand Selatan, (20/12). Kehidupan di atas kapal nelayan berat. Jam kerja yang panjang, kondisi cuaca yang terus berubah, serta pemasukan yang rendah menjadikannya pilihan karir yang tidak menarik.

A   A   A   Pengaturan Font

Patima menjelaskan bahwa makelar tenaga kerja memainkan peran penting dalam siklus eksploitasi tersebut. Makin banyak orang yang dapat mereka rekrut untuk bekerja di kapal nelayan, makin banyak komisi yang mereka terima.

Patima mengatakan meskipun pemberantasan merupakan salah satu cara menyelesaikan masalah ini, Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) yang memungkinkan hasil tangkapan untuk dicocokkan dengan kapal yang terdaftar merupakan inisiatif yang lebih penting.

Pelacakan semacam itu merupakan bagian dari regulasi penangkapan ikan Ilegal, Tidak Dilaporkan, dan Tidak Diatur (IUU) Uni Eropa. Negara-negara pengekspor makanan laut yang tidak memenuhi standar IUU tidak bisa mengakses pasar Eropa itu.

Thailand diberikan peringatan 'bendera kuning' IUU pada 2015 yang terbukti menjadi titik balik bagi industri perikanan negara itu.

Kapal-kapal berbendera Thailand kini menjadi target apa yang disebut kontrol dan pemantauan keluar masuk kapal di pelabuhan dan undang-undang diberlakukan guna menyokong hak-hak para pekerja. Perubahan di Thailand memperbaiki situasi bagi para pekerja, tetapi kerja sama dari negara-negara tetangga diperlukan guna membina jalan yang lebih baik. Nhk/RP


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Kris Kaban

Komentar

Komentar
()

Top