Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Defisit Keseimbangan Primer

Benahi Pengelolaan Utang agar Tidak Terjebak Spiral Utang

Foto : ISTIMEWA

Faisal Basri Ekonom senior - Membayar utang pun kita harus berutang. Membayar bunga utang harus memang berutang, karena primary balance-nya minus.

A   A   A   Pengaturan Font

Manajer Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Badiul Hadi, mengatakan keseimbangan primer merupakan indikator penilaian kemampuan pemerintah dalam mengelola anggaran terutama dalam menyeimbangkan antara penerimaan dan pengeluaran.

Defisit keseimbangan primer menunjukan pendapatan negara tidak cukup untuk menutupi pengeluaran selain bunga utang. "Pada posisi ini, pemerintah harus mencari tambahan untuk membayar utang, kecenderungan yang dipilih adalah menerbitkan utang baru, jelas ini akan menambah utang dan bunga utang di masa depan," kata Badiul.

Pemerintah perlu fokus melakukan reformasi pengelolaan anggaran yang lebih struktural, meningkatkan basis pajak (sektor sektor industri ekstraktif, pajak karbon), efisiensi pengeluaran, pembenahan pengelolaan utang agar Indonesia tidak terjebak dalam spiral utang. Defisit primer, kata Badiul, juga memiliki implikasi jangka panjang yang serius bagi stabilitas fiskal dan ekonomi.

Terus meningkatnya beban bunga utang dapat mengurangi ruang fiskal pemerintah untuk membiayai proyek-proyek penting yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi domestik, yang pada gilirannya meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di global. "Pemerintah perlu segera memperkuat upaya mengimplementasikan kebijakan yang lebih berorientasi pada pengurangan defisit keseimbangan primer dan pengelolaan utang yang lebih berkelanjutan untuk mengurangi kecenderungan mengambil jalan pintas melalui utang," tegas Badiul.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top