Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belajar dari Yogya, Bagaimana Promosikan Partisipasi dan Inklusi Sosial di Kampung Kota

Foto : The Conversation/Shutterstock/Lifexplorer

Kampung kota di bantaran sungai Code di Yogyakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemakluman, atau maklum dengan kondisi atau keadaan seseorang, merupakan hal yang umum dalam kultur masyarakat Jawa. Akan tetapi, pemakluman merupakan faktor yang dapat melanggengkan eksklusi penyandang disabilitas secara samar karena mereka tidak diekspektasikan untuk hadir dan berpartisipasi secara aktif dalam agenda kampung.

Melibatkan penyandang disabilitas secara aktif dalam agenda kampung sesuai dengan kemampuannya perlu dilakukan untuk menghindari menguatnya rasa ketidakberdayaan, perasaan menjadi beban, dan putusnya ikatan sosial mereka dengan komunitas.

Pembelajaran

Membangun kota yang inklusif hendaknya tidak hanya berorientasi pada infrastruktur saja, melainkan juga harus mempertimbangkan signifikansi aspek sosio-kultural dan dimulai dari bawah. Meski saat ini, konsep kota inklusi masih berbeda-beda, aspek sosio-kultural menjadi penting untuk dipertimbangkan, mengingat hubungan dan interaksi sosial di kampung kota masih dipandu oleh nilai-nilai kultural.

Temuan riset ini menjelaskan bagaimana interaksi antara penyandang disabilitas dengan faktor sosio-kultural di kampung kota dapat mewarnai narasi inklusi dan eksklusi. Secara praktis, temuan ini dapat menjadi referensi bagaimana menciptakan kota yang inklusif bagi penyandang disabilitas dengan mempertimbangkan konteks lokal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top