Belajar dari Yogya, Bagaimana Promosikan Partisipasi dan Inklusi Sosial di Kampung Kota
Kampung kota di bantaran sungai Code di Yogyakarta.
Kedua cerita di atas menggambarkan bahwa perilaku ngalah dapat mengakomodasi munculnya sikap positif dan afektif dari orang lain. Sikap inilah yang akan mendorong inklusi sosial dan partisipasi dalam aktivitas sehari-hari, menutup pintu terjadinya eksklusi bagi penyandang disabilitas dalam arena publik.
Sebaliknya, praktik-praktik kurang baik seperti mengejek dan membunyikan klakson di jalan akan mendorong eksklusi penyandang disabilitas dan membuat mereka merasa tidak diinginkan kehadirannya di komunitas sekitar.
Perilaku ngalah juga dapat diterapkan dalam konteks lain, misalnya dengan memprioritaskan tempat duduk bagi penyandang disabilitas di acara hajatan kampung atau mempersilakan mereka masuk terlebih dahulu ke tempat ibadah.
Cara-cara sederhana ini merupakan bentuk penghormatan terhadap martabat penyandang disabilitas sehingga mereka dapat menjadi bagian dari komunitas masyarakat di kampung kota secara utuh.
'Saling' menciptakan hubungan relasional
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya