Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Beban Berat Perlindungan Anak di Lingkungan Tercemar Sampah

Foto : Koran Jakarta/KPNas

Anak-anak mengikuti orang tuanya mengais sampah, memilah sampah, membantu mengurus rumah tangga, dll.

A   A   A   Pengaturan Font

Bagong Suyoto, Ketua Koalisi Persampahan Indonesia (KPNas)

Masih banyak anak yang hidup di wilayah tercemar polutan sampah, seperti pemukiman di tempat pembuangan akhir (TPA).

Puluhan, mungkin ratusan anak hidup di sekitar TPA/TPST Bantargebang, TPA Sumurbatu, TPA Burangkeng, TPA Galuga, TPA Sarimukti, dll. Pada umumnya mereka dalam kondisi ekonomi sosial miskin, kurang pendidikan, dan terbelakang. Nelangsa di atas bumi dan di bawah langit!

Bahkan, anak-anak mengikuti orang tuanya mengais sampah, memilah sampah, membantu mengurus rumah tangga, dll. Ada juga yang bermain di lingkungan tercemar. Anak-anak dan perempuan hamil sangat rentan dengan lingkungan tercemar, karena dampak dari gas-gas sampah, udara kotor, leachate, air minum tercemar, dll. Tentu berimbas pada kesehatan mereka.

Menurut Djoko Heru Martono (BPPT, 2004), gas yang ditemukan dari TPA sebagian besar terdiri dari ammonia (NH3), karbon dioksida (CO2), karbon monookisida (CO), hidrogen (H2), asam sulfida (H2S), metana (CH4), nitrogen (N2), dan oksida (O2). Dari gas-gas tersebut, kandungan terbanyak adalah ammonia (45 - 60%) dan karbon dioksida (40 - 60%).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top