Bawaslu Susun Bank Data untuk Cegah Politisasi SARA
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty
Bawaslu juga gencar melakukan pendidikan pemilih dengan melibatkan tokoh masyarakat, organisasi pemberdayaan masyarakat, FKUB (forum kerukunan umat beragama), media daring dan luring, dan seluruh elemen masyarakat."
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bekerja sama dengan berbagai pihak tengah menyusun bank data untuk mencegah politisasi terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan bank data itu menjadi dasar untuk pengambilan kebijakan pencegahan dugaan pelanggaran pemilu dengan menyajikan karakteristik dan sebaran sebagai kajian ilmiah.
"Bawaslu juga gencar melakukan pendidikan pemilih dengan melibatkan tokoh masyarakat, organisasi pemberdayaan masyarakat, FKUB (forum kerukunan umat beragama), media daring dan luring, dan seluruh elemen masyarakat," kata Lolly dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (7/12).
Bawaslu bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo), TNI, Polri, Dewan Pers, dan platform media sosial untuk mencegah kampanye identitas dan provokasi di media sosial dan media massa.
"Saat ini, kami intensif melakukan patroli pengawasan siber secara intensif untuk mencegah potensi berkembangnya politisasi identitas," jelas Lolly.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya