Komitmen Dukung Astacita, BI Siapkan Sejumlah Langkah Penting
Tangkapan layar - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam "Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024" yang diikuti secara virtual di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Foto: ANTARA/Rizka KhaerunnisaJAKARTA - Bank Indonesia (BI) mendukung penuh implementasi berbagai program pemerintah yang tertuang dalam Astacita melalui lima aspek termasuk upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah gejolak global yang terus berlanjut.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan BI juga berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, stabilitas moneter, serta stabilitas sistem keuangan bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
“Komitmen kami di Bank Indonesia terus memastikan rupiah itu stabil. Tentu saja sejalan dengan mata uang regional di tengah tekanan dolar yang terus kuat,” kata Perry dalam "Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024" yang diikuti secara virtual di Jakarta, Rabu (22/1).
Lebih lanjut, Perry menambahkan komitmen BI untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dilakukan baik melalui intervensi di pasar spot dan forward maupun pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.
Dalam mendukung Astacita, BI juga terus berkoordinasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Perry mencatat Indonesia merupakan salah satu contoh terbaik bagaimana kebijakan fiskal bersama kebijakan bank sentral selalu bersinergi.
Bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pembelian SBN dari pasar sekunder oleh Bank Indonesia telah disepakati melalui mekanisme pertukaran SBN secara bilateral (bilateral buyback/debt switching). Dengan langkah ini, BI turut mendukung program Astacita sehingga pembiayaan fiskal bisa didorong.
"Bank Indonesia tahun ini akan melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder termasuk debt switching. Dari SBN COVID-19 yang jatuh tempo tahun ini, kurang lebih Rp100 triliun. Bahkan, kami berkomitmen untuk membeli SBN dari pasar sekuler lebih dari itu," kata Perry.
Selanjutnya, BI juga mendukung program-program dalam mendorong kredit ke sektor-sektor prioritas melalui insentif Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) kepada perbankan sebesar Rp295 triliun.
"Kami arahkan ke sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja. Terbesar adalah tujuannya di pertanian, perdagangan ritel, termasuk di sektor-sektor perumahan rakyat. Dan, yang terbesar adalah di bidang UMKM, mikro dan ekonomi kreatif. Kami terus dukung program-program Astacita itu untuk mendorong sektor riil melalui insentif KLM," kata Perry.
Bank sentral juga mendukung program-program ketahanan pangan, dikaitkan juga dengan pengendalian inflasi. BI mengerahkan 46 kantor-kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia untuk mendukung kesuksesan program-program hilirisasi pangan. Terakhir, BI mendukung akselerasi digitalisasi ekonomi yang tertuang dalam Astacita.
“Itulah lima dukungan Bank Indonesia dalam program-program Astacita. Satu, stabilitas. Dua, pembelian SBN termasuk debt switching. Yang ketiga adalah insentif likuiditas untuk mendorong kredit ke sektor-sektor prioritas penciptaan lapangan kerja. Yang keempat adalah ketahanan pangan, hilirisasi pertanian khususnya. Nomor lima adalah digitalisasi,” jelas Perry.
Selain dukungan-dukungan tersebut, BI pada saat ini juga sedang mempersiapkan bentuk dukungan lainnya termasuk menyiapkan instrumen baru untuk menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) yakni melalui Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).
"Kami juga sedang siapkan adalah dukungan Bank Indonesia untuk bagaimana program makan bergizi. Kami mendukung program ini, sangat bagus karena membentuk ekosistem khususnya keuangan ekonomi inklusif. Kami sedang membicarakan bagaimana Bank Indonesia tidak hanya kantor pusat, melalui 46 kantor-kantor Bank Indonesia di seluruh Indonesia bisa mendukung program suksesnya program ini," kata Perry.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
Berita Terkini
- Pertamina JBT Jamin Pasokan BBM Aman di Tengah Bencana Alam di Jawa Tengah
- Januari 2025, Dinkes Pekanbaru Catat 32 Kasus DBD
- Banjir Merendam Dua Sekolah di Klaten
- Glitter Debutkan EP "We Are Glitter" Siap Jadi Hits Anak Masa Kini
- Program Palu Mandiri Tangguh Pangan Harus Dilaksanakan secara Konsisten